Nakita.id - Ini dua jenis vaksin polio yang harus Moms tahu!
Polio di Indonesia kini ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Hal ini karena ditemukan adanya kasus polio pada anak berusia 7 tahun di kabupaten Pidie, Aceh.
Polio merupakan jenis penyakit menular yang perlu diwaspadai.
Apalagi penyakit polio sangat rentan dialami oleh anak-anak.
Akibat dari penyakit polio ini juga tak main-main.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), polio dapat menyebabkan kelumpuhan dan menyerang saraf pusat.
Yang paling fatal, polio dapat mengakibatkan kematian bagi pengidapnya, akibat terjadinya kelumpuhan otot di organ pernapasan.
Perlu Moms tahu, penularan polio bisa terjadi lewat kontak langsung dan droplet.
Bila Si Kecil sudah tertular polio, maka akan ada gejala-gejala yang ditimbulkan.
Gejala-gejala tersebut terbagi dalam dua jenis polio berikut ini.
1. Polio non-paralisis: demam, muntah, lemah otot, sakit tenggorokan, sakit kepala hingga meningitis.
2. Polio paralisis: lemah otot yang serius, kaki dan lengan terasa lemah, dan kehilangan refleks tubuh
Melihat kasus polio belakangan tengah marak terjadi di Indonesia, penting bagi Moms dan Dads tahu bagaimana cara mencegah penyakit ini pada anak.
Salah satu langkah awal pencegahan polio pada anak yang bisa dilakukan adalah dengan cara pemberian vaksin polio.
Melansir Center for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak direkomendasikan untuk mendapatkan empat dosis vaksin polio.
Vaksin polio wajib Si Kecil dapatkan saat berusia 2 bulan, 4 bulan, 6 hingga 18 bulan dan 4 hingga 6 tahun.
Vaksin polio pada anak terdiri dari dua jenis yang berbeda yaitu vaksin polio tetes dan suntik.
Untuk mengetahui perbedaan dua jenis vaksin ini, Moms bisa baca penjelasan lengkapnya berikut ini.
Mengutip Kompas, vaksin polio tetes atau vaksin polio oral (VPO) dibuat dari virus polio yang dilemahkan secara oral.
Cara pemberian vaksin polio tetes dilakukan dengan cara diteteskan ke mulut, Moms.
Vaksin polio tetes dapat bermanfaat untuk melindungi Si Kecil dari virus polio tipe 1 dan 3.
Baca Juga: Gejala Virus Polio Pada Anak, Tugas Orangtua Cegah Sejak Dini
Ada beberapa kelebihan dari vaksin polio tetes ini. Diantaranya:
- Harganya yang terjangkau
- Pemberiannya yang mudah
- Dapat mengimunisasi anak secara alami kepada anak yang kontak dengan penerima vaksin
Sementara vaksin polio suntik atau inactivated polio vaccine (IPV) adalah jenis vaksin diberikan dengan cara disuntikkan langsung di lengan atau paha.
Pemberian vaksin polio suntik dapat bermanfaat untuk melindungi Si Kecil dari virus polio tipe 1,2 dan 3.
Pemberian IPV sangat penting dilakukan karena dapat membentuk kekebalan dari virus polio tipe 2 yang belum diberikan dari BOPV.
Jenis vaksin ini berisi virus polio mati, yang tidak dapat menimbulkan kekebalan pada usus, tapi tetap dapat membentuk kekebalan di dalam darah.
Berikut beberapa kelebihan dari vaksin polio suntik:
- Tidak menyebabkan kelumpuhan pada penerima vaksin
- Tidak menyebabkan virus bermutasi kembali
Baca Juga: Ketahui Penularan Polio Bisa dari Kontak Langsung dan Droplet
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR