Perhatikan apakah hidung anak tersumbat dan napasnya berat saat anak tidur.
Pada orang dewsa, sleep apnea umumnya terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan suasana hati, kelelahan di siang hari, dan tekanan darah tinggi.
Sedangkan pada anak, Dr. Ibrahim mengatakan anak-anak dengan sleep apnea dapat mengompol.
Dan mereka mungkin memiliki masalah yang sama di siang hari dengan anak-anak attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), seperti masalah konsentrasi, nilai buruk, dan masalah perilaku.
Jika orangtua mencurigai si kecil mengalami sleep apnea, dokter anak akan merujuk untuk melakukan sleep study – untuk mendapatkan diagnosa gangguan tidur dan mengetahui tingkat keparahannya.
Jika anak menderita sleep apnea, biasanya terapi lini pertama adalah menghilangkan amandel dan kelenjar gondok, tetapi bukan tidak mungkin ada pertimbangan lain.
CPAP, mesin yang membantu pernapasan di malam hari, biasanya dicadangkan untuk mereka yang sudah menjalani operasi amandel dan kelenjar gondok atau mereka yang tidak memiliki opsi bedah lain.
Terpenting, kata Dr. Ibrahim, adalah mengatasi masalah tidur sedini mungkin pada anak-anak.
Ini akan membantu memastikan, bahwa mereka tetap sehat dan mengembangkan kebiasaan tidur yang positif seumur hidupnya.
Baca Juga: Begini Pola Tidur Bayi Usia 3 Bulan yang Perlu Moms dan Dads Tahu
(Artikel ini sudah tayang di Kompas dengan judul: Si Kecil Susah Tidur? Kenali 3 Jenis Gangguan Tidur pada Anak)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR