Seiring bertambahnya usia kehamilan, hal itu dapat menyebabkan tuba pecah.
Pecahnya dapat menyebabkan pendarahan internal yang besar. Kemudian menjadi keadaan darurat yang mengancam jiwa yang membutuhkan pembedahan segera.
Ketika kondisi ini terjadi, gejala yang dirasakan berupa nyeri, pendarahan internal, dan syok.
Penting untuk diketahui bahwa dalam hampir semua kasus, embrio tidak dapat bertahan.
Hal ini karena telur tidak bisa mendapatkan suplai darah dan dukungan yang dibutuhkannya untuk tumbuh di luar rahim.
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik.
Dilansir dari Medscape, berikut ini adalah faktor risiko yang menyebabkan kehamilan ektopik :
Setiap kerusakan pada tuba falopi dapat menyumbat atau mempersempit tuba falopi.
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi seperti penyakit radang panggul atau salpingitis.
Pembedahan tuba sebelumnya telah terbukti meningkatkan risiko terjadinya kehamilan ektopik.
Peningkatan tergantung pada tingkat kerusakan dan luasnya perubahan anatomi.
Baca Juga: Apa Artinya Kehamilan di Luar Kandungan dan Kenapa Harus Dihentikan Segera
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR