Sejarah batik cinde di Indonesia sendiri merupakan hasil dari perkembangan dari kain Patola yang berasal dari Gujarat.
Dikutip dari laman Academia, dalam tulisan Farah Alya menyebutkan bahwa kain patola merupakan kain sakral yang sering dipakai masyarakat Gujarat.
Di mana biasa dipakai ketika melaksanakan upacara adat.
Seringkali dimaknai sebagai kesuburan maupun penolak bala.
Kain patola seringkali dibuat dengan motif berupa tumbuh-tumbuhan, berbentuk geometris maupun makluk hidup.
Kain ini kemudian muncul setelah dibawa oleh pedagang dari bangsa Portugis ke Indonesia.
Hingga akhirnya, kain tersebut dikenal oleh masyarakant Yogyakarta dan Solo sebagai batik Cinde.
Berbeda dengan kain Patola yang dibuat dengan menggunakan teknik tenun ikat ganda, batik Cinde diperoleh dengan menggunakan teknik canting cap.
Corak yang terdapat pada batik cinde ini disebut nitik.
Batik cinde pada dasarnya berfungsi sebagai pakaian yang dikenakan saat acara adat.
Salah satunya pada acara siraman.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR