Nakita.id - Secara global, kelainan refraksi yang tak terkoreksi merupakan salah satu penyebab utama gangguan penglihatan.
Hal ini telah disampaikan oleh WHO, dimana 88,4 juta orang mengalami gangguan penglihatan karena kelainan refraksi yang tak terkoreksi.
Mata minus menjadi salah satu jenis kelainan refraksi yang prevalensinya terus meningkat.
Sebuah studi bahkan menyebut, sekitar 40% dari populasi dunia atau 3,3 miliar orang akan menderita miopia pada 2030 mendatang.
Tak sampai di situ, Miopia juga diperkirakan akan mencapai lebih dari setengah populasi dunia atau 4,9 miliar orang pada 2050.
Maka dari itu, Laser-Assisted In-Situ Keratomileusis (LASIK) menjadi salah satu langkah untuk menangani mata minus.
LASIK sendiri merupakan prosedur bedah menggunakan laser yang bertujuan memperbaiki fungsi kornea mata.
Waktu tindakan dan pemulihan yang cenderung lekas menjadi keunggulan dari LASIK itu sendiri.
Meski demikian, kekhawatiran terhadap tindakan LASIK masih kerap muncul di tengah masyarakat.
Mulai dari adanya efek samping hingga ketakutan terhadap risiko cedera operasi.
Untuk menjawab adanya kekhawatiran tersebut, JEC Eye Hospitals & Clinics meluncurkan layanan ReLEx SMILE PRO pada Sabtu (3/12/2022).
Baca Juga: Mata Minus Kembali Normal Tanpa Operasi Lasik, Begini Cara Mudah dan Sederhana Menurut Ahli
Layanan ReLEx SMILE PRO merupakan sebuah teknologi bedah refraktif untuk mengoreksi mata minus, termasuk silinder, tanpa rasa sakit.
Sehingga, memungkinkan pasien untuk langsung beraktivitas seperti biasa pada keesokkan hatinya pasca tindakan.
Kabar baiknya, JEC Eye Hospitals & Clinics ini menjadi institusi kesehatan mata pertama di Indonesia yang memiliki teknologi bedah laser tercanggih ini.
ReLEx SMILE PRO hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2-3 mm untuk tindakan laser tanpa flap, dengan durasi tindakan kurang dari 10 detik.
Waktu yang singkat ini menjadi sangat berharga bagi pasien untuk mengurangi rasa kekhawatiran saat tindakan berlangsung.
Tak hanya itu, layanan ReLEx SMILE PRO juga diperkuat dengan sistem asisten robot yang cerdas, sehingga pengerjaannya semakin presisi.
Pasien juga merasakan kenyamanan lebih karena suara laser seperti tidak terdengar, dan tidak menyebabkan klaustrofobia.
"Dengan hadirnya layanan (ReLEx SMILE PRO) ini, harapan kami, masyarakat Indonesia memiliki pilihan tindakan penanganan kesehatan mata yang semakin beragam, sesuai dengan kebutuhan dan urgensinya," harap DR. Dr. Johan A. Hutauruk, Sp.M(K) selaku Presiden Direktur JEC Korporat acara peluncuran layanan ReLEx SMILE PRO pada Sabtu (3/12/2022).
Sebagai informasi, layanan ReLEx SMILE PRO bekerja sama dengan VISUMAX 800 dari ZEISS, yang merupakan layanan dengan teknologi tercanggih lantara tiga keunggulannya.
Pertama, performa lebih cepat, dimana ReLEx SMILE PRO menggunakan laser femtosecond generasi terbaru sehingga membutuhkan waktu yang lebih singkat.
Kedua, sistem asisten robot yang cerdas dan meminimalisir kesalahan manusia untuk hasil yang semakin presisi.
Ketiga, lebih nyaman, sehingga pasien lebih merasa tidak cemas karena suara laser seperti tidak terdengar serta tidak menyebabkan klaustrofobia.
"JEC Eye Hospitals & Clinics telah menjadi mitra jangka panjang ZEISS sejak hampir empat dekade lalu. Kami melihat, JEC sebagai eye care leader di Indonesia, terus secara konsisten menjadi pionir dalam ranah kesehatan mata di Indonesia," ucap Mr. Ven Raman selaku Managing Director ZEISS Southeast Asia.
"Keterbukaan dan keberanian JEC untuk mengimplementasikan teknologi termutakhir menjadi salah satu kualitas yang menjaga keberlangsungan kolaborasi bersama ZEISS," lanjut Mr. Ven Raman mengucapkan.
Layanan perdana ReLEX SMILE PRO terbaru oleh JEC Eye Hospitals & Clinics telah tersedia bahkan beroperasi di Rumah Sakit Mata JEC @ Kedoya sejak Desember 2022.
Layanan ini nantinya akan segera tersedia di cabang-cabang lainnya.
Terakhir, DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, Sp.M(K) selaku Direktur Utama JEC @ Kedoya sekaligus Ketua Layanan Bedah Katarak dan Refraktif JEC Eye Hospitals & Clinics berharap agar pasien tidak terlalu khawatir dengan layanan ReLEX SMILE PRO.
"ReLEx SMILE PRO hanya membutuhkan sayatan kecil berukuran 2 sampai 3 milimeter untuk tindakan laser tanpa flap, dengan durasi tindakan kurang dari 10 detik. Waktu yang singkat tersebut begitu berharga bagi pasien untuk mengurangi rasa kekhawatiran mereka saat tindakan," terang Dr. Setiyo.
"Setelah tindakan pun pasien akan mendapatkan pemulihan pascaoperasi yang mudah. Termasuk, dapat langsung beraktivitas seperti biasa dan kembali produktif pada keesokan harinya," lanjutnya menerangkan.
Sebelumnya, pada 2016, JEC juga telah menjadi pelopor layanan ReLEx SMILE yang menawarkan tindakan laser dengan minimal invasif, tanpa flap, dan lebih aman.
Hingga kini, JEC telah menjalankan lebih dari 12.000 tindakan menggunakan ReLEx SMILE.
Baca Juga: Akan Operasi Lasik? Ini Beberapa Hal yang Harus Diketahui Moms
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR