Bahkan, dikhawatirkan jika Si Kecil sudah memegang feses tersebut kemudian menyentuh mulutnya.
Sehingga, cacing beserta telurnya bisa masuk ke dalam tubuhnya.
Moms harus tahu, sebagian besar negara berkembang justru belum memiliki sanitasi yang baik.
Sanitasi yang kurang baik justru dapat meningkatkan risiko cacingan pada anak itu sendiri.
Maka dari itu, pastikan Moms selalu mengingatkan Si Kecil untuk selalu menjaga kebersihannya setelah berjalan-jalan di sana.
Faktor risiko anak cacingan berikutnya adalah Si Kecil yang terlalu sering makan daging mentah atau kurang mentah.
Penting untuk diingat, daging sapi yang masih mentah biasanya memiliki cacing pita termasuk telur-telurnya dalam jumlah besar.
Oleh karena itu, Moms perlu memasak daging sapi sampai benar-benar matang secara merata.
Itulah informasi terkait tanda-tanda anak cacingan, termasuk faktor risikonya.
Segera bawa ke dokter terdekat apabila mewaspadai beberapa tanda yang sudah disampaikan sebelumnya.
Yuk, kita sama-sama lawan kasus anak cacingan di Indonesia!
Baca Juga: Simak Dosis Penggunaan Obat Combantrin untuk Anak dan Manfaatnya!
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR