Dalam situasi ini, langkah selanjutnya adalah menjadwalkan USG lanjutan selama beberapa minggu.
Selama pemeriksaan kedua itu, dokter akan mengukur kembali ukuran kantong janin. Jika kehamilan berjalan normal, kantung harus tumbuh dengan tepat.
Kantong janin kecil, bersama dengan beberapa temuan ultrasonografi awal lainnya seperti kantong kuning telur yang membesar, atau kantung kehamilan kecil dalam kaitannya dengan ukuran embrio.
Hal tersebut mungkin tidak cukup untuk mendiagnosis keguguran. Tapi di sisi lain temuan ini juga dianggap mencurigakan untuk keguguran yang akan datang, sehingga pengujian tambahan dan ultrasonografi lanjutan akan diperlukan sebelum keguguran dapat didiagnosis.
Sayangnya, ketika ultrasound lanjutan terus menunjukkan ukuran kantung yang kecil, itu adalah tanda peringatan yang kuat untuk keguguran yang akan datang.
Dalam kasus ini, dokter mungkin akan merekomendasikan pemantauan lanjutan sampai ada cukup informasi untuk menentukan apakah kehamilan dapat bertahan atau tidak.
Dokter juga kemungkinan akan menggunakan alat dan tes lain di luar sekadar memeriksa ukuran kantung kehamilan untuk menentukan apakah kehamilan sehat atau tidak.
Misalnya, mereka cenderung menguji tingkat human chorionic gonadotropin (hCG), hormon yang diproduksi tubuh saat hamil.
Ibu hamil memiliki risiko keguguran yang lebih tinggi jika tingkat hCG tidak berlipat ganda setiap dua hingga tiga hari atau menurun.
Meskipun mengetahui bahwa bayi memiliki kantung kehamilan yang kecil mungkin akan membuat Moms khawatir, tapi ingatlah bahwa ini bukanlah temuan yang pasti.
Meskipun memang menimbulkan kekhawatiran, dan sulit untuk menunggu tes lanjutan, masih ada harapan bahwa kehamilan akan dapat bertahan, terutama jika tidak ditemukan kelainan lain pada USG.
Baca Juga: Ciri Khas Kehamilan Ektopik yang Dirasakan Perempuan, Apa Saja, ya?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR