Nakita.id – Ciri-ciri hamil anak laki-laki yang selama ini banyak dipercayai adalah bersasarkan warna urine.
Apabila urine berwarna terang maka itu dianggap sebagai ciri-ciri hamil anak laki-laki.
Begitu juga sebaliknya, warna urine yang gelap menandakan ciri-ciri hamil anak perempuan.
Namun benarkah demikian ya Moms?
Cari tahu selengkapnya, perihal ciri-ciri hamil anak laki-laki dapat dilihat dari warna urine.
Sebelum melakukan pemeriksaan kehamilan untuk mengetahui jenis kelamin, banyak orang menebaknya melalui ciri-ciri fisik yang dialami.
Perubahan tertentu yang dialami diyakini dapat memberi tahu bahwa ibu hamil sedang mengandung anak laki-laki.
Salah satu yang kerap dijadikan petunjuk adalah perihal warna urine.
Warna urine yang terang atau cerah diyakini sebagai tanda hamil anak laki-laki.
Namun hal ini tidaklah benar-benar dapat digunakan sebagai petunjuk yang akurat.
Jenis kelamin bayi sama sekali tidak mempengaruhi warna urine.
Warna urine tergantung pada derajat hidrasi ibu dan terkadang pada konsumsi makanan tertentu.
Perubahan warna urine dapat bervariasi sepanjang hari.
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, warna urine yang lebih gelap atau lebih terang dipengaruhi oleh tingkat hidrasi tubuh ibu dan diet yang dikonsumsi setiap harinya.
Faktanya warna urine yang bening atau cerah menandakan bahwa tubuh telah cukup terhidrasi.
Dengan demikian, tidak ada hubungan antara urine dengan jenis kelamin bayi.
Selain itu dilansir dari Parents, warna urine yang berubah selama kehamilan dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti asupan cairan, adanya infeksi, dan penggunaan vitamin.
Selain itu, perubahan warna urine selama kehamilan merupakan hal yang normal.
Dalam Mom Junction, urine yang gelap mungkin dapat merupakan tanda tanda dehidrasi, yang bisa terjadi karena mual dan muntah.
Warna urine juga dapat berubah karena makanan, obat-obatan, dan suplemen, dan tidak terkait dengan prediksi jenis kelamin.
Banyaknya mitos yang beredar, tidak sedikit orang yang mempercayai ciri-ciri hamil tersebut.
Meskipun tidak selalu benar, menebak jenis kelamin bayi berdasarkan ciri-ciri hamil adalah hal yang menyenangkan.
Namun jika ingin mengetahuinya, terdapat beberapa tes medis untuk menentukan jenis kelamin.
Beberapa prosedur medis standar yang dapat digunakan untuk menentukan jenis kelamin bayi yang belum lahir:
Tes yang paling umum dilalakukan adalah dapat melalui USG.
Ini adalah cara non-invasif untuk menentukan jenis kelamin bayi dan biasanya dilakukan antara minggu ke 18 hingga 22.
Ultrasonografi mungkin tidak selalu mendeteksi jenis kelamin jika posisi bayi tidak ideal atau jika kehamilan belum berkembang.
Amniosentesis dan chorionic villus sampling (CVS) juga dapat menentukan jenis kelamin bayi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Tetapi tes yang lebih invasif ini biasanya dilakukan untuk situasi di mana bayi mungkin memiliki kelainan genetik atau kelainan kromosom, seperti sindrom Down.
Tes genetik yang ditawarkan banyak kantor dokter setelah 9 minggu kehamilan juga melihat kromosom seks dan memeriksa jenis kelamin bayi dengan akurasi 99%.
Selain itu ada juga tes NIPT yakni tes prenatal non-invasif
NIPT adalah metode pengujian kemungkinan kelainan genetik pada trimester pertama. Tes darah ibu ini tidak menimbulkan risiko bagi janin.
Biasanya digunakan untuk mendeteksi sindrom Down pada kehamilan berisiko tinggi, tetapi juga dapat mendeteksi jenis kelamin bayi.
Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Anak Kembar, Apakah Betul Bisa Dilihat dari Bentuk Perut Moms?
Terancam Jadi Tersangka, Vadel Badjideh Bersumpah Tak Lakukan Apapun pada Anak Nikita Mirzani
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR