Nakita.id - Apakah ada makanan yang dilarang untuk anak cacingan?
Mungkin Moms tidak menyangka kalau makanan yang dilarang untuk anak cacingan ini benar-benar ada.
Bahkan mirisnya, makanan yang dilarang untuk anak cacingan ini beberapa diantaranya menjadi favorit bagi semua kalangan.
Apalagi, beberapa makanan ini dikenal dengan kandungan nutrisinya yang tinggi.
Maka dari itu, sebagai orangtua yang baik, Moms perlu berhati-hati dalam memberikan beberapa makanan ini kepada Si Kecil.
Lantas, apa saja makanan-makanan yang dilarang diberikan?
Melansir dari Healthline, berikut ini daftar makanan yang dilarang diberikan kepada Si Kecil.
Makanan pertama yang wajib Si Kecil hindari adalah daging sapi, khususnya yang dimasak kurang matang.
Pasalnya, daging sapi yang mentah sendiri merupakan sarang yang baik bagi cacing pita, termasuk telur-telurnya.
Memasaknya dalam waktu sebentar dan tidak merata justru tidak akan menghilangkannya.
Bahkan, daging sapi yang kurang matang ini juga mengandung bakteri E. coli dan Toxoplasma gondii, bakteri yang berbahaya bagi anak.
Baca Juga: 4 Makanan Sehat yang Harus Rutin Dikonsumsi Anak Cacingan, Termasuk Buah Delima
Anak yang sengaja atau tak sengaja mengonsumsi daging sapi justru akan memunculkan beberapa gejala cacingan pada anak itu sendiri.
Diantaranya seperti kekurangan berat badan, sakit perut hingga kram, rasa gatal di bagian anus, muntah, demam, hingga diare yang seringkali mengeluarkan darah.
Tak sampai di situ. Mengonsumsi daging sapi yang kurang matang juga dapat menyebabkan kematian, Moms.
Maka dari itu, pastikan Moms memasak daging sapi sampai benar-benar matang merata sebelum menyajikannya kepada Si Kecil.
Daging babi juga termasuk makanan yang dilarang untuk anak cacingan, Moms.
Khususnya, daging babi yang tidak dimasak hingga matang merata.
Sama halnya dengan daging sapi, daging ini juga merupakan sarang yang baik bagi cacing pita, termasuk telur-telurnya.
Juga, merupakan sarang yang baik bagi Giardia dan Toxoplasma gondii.
Beberapa gejala yang bisa dirasakan oleh Si Kecil adalah kehilangan berat badan, sakit perut hingga kram, rasa gatal pada anus, sering kentut, mual, hingga diare.
Gejala-gejala cacingan pada anak ini bisa muncul 1-2 minggu kemudian, lalu berkurang dalam 2-6 minggu setelahnya.
Namun dalam beberapa kasus, gejala-gejala ini dapat bertahan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Anak Cacingan yang Bisa Dicoba, dari Jahe hingga Buah Beri
Tak sampai di situ. Mengonsumsi daging babi yang kurang matang juga dapat menyebabkan kematian, Moms.
Maka dari itu, pastikan Moms memasak daging babi sampai benar-benar matang merata sebelum menyajikannya kepada Si Kecil.
Makanan yang dilarang untuk anak cacingan berikutnya adalah ikan, khususnya ikan mentah maupun yang dimasak kurang matang.
Pasalnya, ikan mengandung cacing pita dan cacing pipih penyebab cacingan pada anak. Juga, bakteri Toxoplasma gondii yang berbahaya untuk anak.
Apabila Si Kecil tidak sengaja atau sengaja mengonsumsi ikan mentah atau ikan yang kurang matang, Si Kecil bisa terserang gejala-gejala seperti flu.
Kemudian, Si Kecil juga bisa mengalami gejala lainnya seperti kekurangan berat badan, sakit perut, gangguan pencernaan, hingga rasa gatal pada anus.
Dalam kasus tertentu, mengonsumsi ikan mentah atau ikan yang kurang matang bisa menyebabkan kematian.
Maka dari itu, pastikan Moms memasak ikan sampai benar-benar matang merata sebelum menyajikannya kepada Si Kecil.
Selain daging, sayuran juga menjadi salah satu makanan yang wajib Si Kecil hindari.
Apalagi, jika sayuran tersebut merupakan sayuran mentah yang tidak dicuci sebelumnya dengan benar.
Moms harus tahu, sayuran mentah yang belum dicuci justru merupakan sarang yang baik bagi Ascaris dan Cryptosporidium, termasuk telur-telurnya.
Baca Juga: Satu Tanda Anak Cacingan Adalah Berat Badan Menurun, Ketahui Beberapa Tanda Lainnya Disini
Gejala-gejala yang bisa dirasakan anak antara lain mual muntah, sakit perut hingga kram, batuk-batuk, hingga demam.
Bahkan, anak bisa merasakan napas pendek serta diare yang berair.
Gejala-gejala ini biasanya muncul 2-10 hari setelah dikonsumsi anak.
Makanan yang dilarang untuk anak cacingan lainnya adalah buah-buahan, Moms.
Khususnya, buah yang tidak dicuci sebelumnya sampai benar-benar bersih.
Pasalnya, buah-buahan yang belum dicuci justru merupakan sarang yang baik bagi Ascaris dan Cryptosporidium, termasuk telur-telurnya, Moms.
Gejala-gejala yang bisa dirasakan anak antara lain mual muntah, sakit perut hingga kram, batuk-batuk, hingga demam.
Bahkan, anak bisa merasakan napas pendek serta diare yang berair.
Gejala-gejala ini biasanya muncul 2-10 hari setelah dikonsumsi anak.
Berikutnya, Moms juga tidak boleh memberikan air putih yang tidak bersih untuk diminum Si Kecil.
Ditakutkan air putih tersebut bisa saja mengandung Toxoplasma gondii.
Si Kecil yang meminum air putih tersebut bisa mengalami gejala seperti flu.
Bahkan dalam beberapa kasus, bisa mengancam nyawa anak secara perlahan.
Percaya atau tidak? Susu juga termasuk dalam daftar makanan yang dilarang untuk anak cacingan, Moms.
Terlebih, susu non pasteurisasi yang wajib Moms hindari memberikannya kepada Si Kecil.
Ditakutkan ada parasit Cryptosporidium di dalam susu non pasteurisasi tersebut, Moms.
Moms harus tahu, anak yang minum susu tersebut bisa menyebabkan mulas, demam, kram, hingga diare berair.
Terakhir, Si Kecil juga harus menghindari jus buah yang kerap dijual di pasaran.
Pasalnya, jus buah tersebut biasanya melalui proses yang kemungkinan besar tidak higienis.
Sehingga, mudah didiami oleh parasit Cryptosporidium di dalam jus tersebut, Moms.
Beberapa gejala yang bisa dirasakan anak adalah mulas, demam, kram, hingga diare berair.
Untuk itu, ada baiknya jika Moms membuat jus buah sendiri di rumah, yang bisa dibilang lebih higienis daripada membeli di luar.
Baca Juga: Tanda-tanda Anak Cacingan Bisa Dilihat dari Kondisi Berikut Ini, Moms Wajib Waspada
Uniqlo Hadirkan Kain yang Nyaman dan Kuat lewat Koleksi Linen Spring/Summer 2025
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR