Nakita.id – Hampir setiap hari, semua orang melakukan tindakan ekonomi yang dilakukan di pasar tradisional, swalayan, bahkan hingga pasar daring.
Di tempat ini merupakan tempat bertemuanya penjual dan pembeli untuk mendapatkan kebutuhan yang diperlukan.
Namun tahukah apa sebenarnya arti pasar dan bagaimana terbentuknya harga pasar?
Kali ini akan mempelajari mengenai pengertian pasar dan terbentuknya harga pasar.
Pasar dapat diartikan sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk transaksi. Pengertian ini tidak terbatas pada pasar fisik, tetapi juga secara daring (online).
Saat ini bentuk pasar memang tidak hanya pasar berupa wujud fisik tetapi juga dapat berupa jual beli online.
Secara umum, keduanya dapat dibedakan menjadi pasar konkret dan pasar abstrak.
Jika dilihat dari strukturnya, pasar juga dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna.
Pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang paling ideal karena pasar ini dapat menjamin terwujudnya kegiatan ekonomi yang lebih efisien.
Pasar persaingan sempurna memiliki banyak penjual dan pembeli serta harga terbentuk melalui mekanisme pasar sehingga penjual maupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan pasar. Tidak ada satu penjual atau pembeli yang dominan dalam pasar persaingan sempurna.
Namun, dalam praktiknya, pasar persaingan sempurna tidak ada. Yang ada hanyalah ciri-ciri pasar yang mendekati pasar persaingan sempurna. Selain pasar persaingan sempurna, terdapat pula pasar persaingan tidak sempurna.
Baca Juga: 3 Jenis Kegiatan Ekonomi dan Contohnya
Umumnya, pasar persaingan tidak sempurna ini juga dibagi menjadi beberapa jenis antara lain, pasar monopoli, monopolistis, dan oligopoli.
Pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar ketika hanya ada satu penjual/pembeli sehingga penjual/pembeli tersebut dapat menentukan harga pasar.
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk pasar ketika hanya ada beberapa penjual (biasanya kurang dari 10 penjual) dengan jumlah pembeli yang banyak. Para penjual ini dapat bersepakat untuk menentukan harga bersama yang menguntungkan bagi mereka.
Pasar monopolistik, disebut juga pasar persaingan monopolistik, adalah bentuk pasar yang terdapat banyak penjual dengan barang serupa tetapi terdiferensiasi (memiliki perbedaan).
Semua tentu pernah belanja kebutuhan sehari-hari di pasar, misalnya sembako hingga perlengkapan sekolah, atau berbelanja daring.
Pada proses jual beli yang dilakukan, biasanya ada proses tawar-menawar harga, baik secara tatap muka langsung maupun via chat, dengan penjual.
Dari perspektif pembeli (permintaan) tentu akan menawar dengan harga yang rendah untuk jumlah barang tertentu.
Sebaliknya, dari perspektif penjual (penawaran) tentu akan menawarkan harga barang yang tinggi untuk jumlah barang tertentu.
Pada saat permbeli dan penjual melakukan transaksi terjadi proses tawar menawar dan kesepakatan harga.
Harga kesepakatan pembeli dan penjual inilah yang disebut dengan harga keseimbangan/harga pasar.
Harga pasar terbentuk pada saat jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga dan waktu tertentu.
Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Pendapatan Per Kapita Materi Ekonomi SMA Kelas 11
Keseimbangan harga atau equilibirum adalah keadaan ketika penjual dan pembeli sepakat pada harga dan jumlah barang tertentu.
Secara sederhana, keseimbangan harga bisa digambarkan sebagai titik perpotongan antara kurva permintaan dan kurva penawaran. Titik potong itulah yang disebut harga keseimbangan atau titik equilibrium.
Kurva permintaan menggambarkan hubungan antara tingkat harga dan jumlah barang yang diminta.
Hukum permintaan menyatakan bahwa hubungan antara jumlah barang yang diminta dan tingkat harga berkorelasi negatif atau berbanding terbalik.
Ini artinya, “Jika tingkat harga naik, maka jumlah barang yang diminta turun. Sebaliknya, jika tingkat harga turun, maka jumlah barang yang diminta mengalami kenaikan”.
Pada teori penawaran, terdapat hukum yang menyebutkan, “Semakin tinggi harga suatu barang, maka semakin banyak barang yang ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu barang maka semakin sedikit barang yang ditawarkan.”
Karena hukum penawaran berlawanan dengan hukum permintaan, maka kurva penawaran juga berlawanan dengan kurva permintaan.
Harga keseimbangan dapat terlihat pada contoh permintaan dan penawaran di bawah ini.
Berikut ini adalah kurva harga pasar dari kurva penawaran dan kurva permintaan.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR