Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa manfaat pemeriksaan pap smear.
Sudahkah Moms melakukan pemeriksaan pap smear akhir-akhir ini?
Barangkali istilah pemeriksaan pap smear cenderung asing di telinga Moms.
Pemeriksaan pap smear merupakan sebuah tes kesehatan yang dijalankan untuk mendeteksi adanya kanker serviks.
Ya, seperti yang kita ketahui, kanker serviks merupakan salah satu jenis kanker yang cukup umum diidap oleh para perempuan.
Di tahun 2020, setidaknya ada 600.000 perempuan yang terdiagnosa oleh kanker serviks.
Sementara 342.000 di antaranya meninggal dunia karenanya.
Salah satu cara untuk mencegah dan mengatasi kanker serviks adalah pemeriksaan dini.
Dengan pemeriksaan pap smear, Moms bisa tahu apakah ada infeksi jamur, bakteri, virus atau parasit di bagian serviks.
Tak hanya itu saja, jika memang diketahui adanya sel kanker yang berkembang, Moms bisa mengetahui sudah seberapa berkembang sel kanker tersebut.
Dengan begitu, jika kemudian dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi, dokter bisa melakukan pengobatan yang tepat.
Sebagian besar perempuan justru banyak yang merasa takut jika harus melakukan pap smear.
Kebanyakan perempuan tahunya pengerjaan pap smear sendiri akan menimbulkan rasa yang begitu sakit.
Perlu diketahui, pengerjaan pap smear sendiri bukan dikerok melainkan diusap secara halus saja sehingga tidak akan menimbulkan rasa sakit.
Apakah Boleh Perempuan yang Belum Pernah Berhubungan Seksual Melakukan Pap Smear?
Pertanyaan tersebut tentu menjadi pertanyaan dari masyarakat luas selama ini.
Banyak yang bertanya-tanya apakah perempuan yang belum pernah berhubungan seksual wajib melakukan pap smear atau tidak untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
Jawabannya adalah tidak Moms, karena pap smear sendiri bisa dilakukan pada perempuan di atas 21 tahun dan sudah pernah atau aktif dalam melakukan hubungan seksual.
Karena nantinya pengejerjaan pap smear akan menggunakan alat yang bernama spekulum.
Untuk perempuan yang belum pernah berhubungan seksual sebaiknya melakukan tes HPV saja.
Lalu, seberapa sering tes pap smear seharusnya dilakukan?
Di Indonesia sendiri wajib dilakukan 1 tahun sekali karena kejadian kanker serviks ini masih sangat tinggi.
Lain halnya di beberapa negara lain yang bisa dilakukan sebanyak 1 kali dalam 3 tahun.
Tentang Kanker Serviks
Melansir dari Mayo Clinic, kanker serviks terjadi karena adanya perubahan pada sel yang ada pada serviks.
Perubahan tersebut menjadi tidak terkontrol dan bersifat abnormal.
Namun, kanker serviks biasanya berisiko tinggi terjadi pada perempuan yang:
1. Memiliki pasangan seksual lebih dari satu
2. Terjangkit infeksi menular seksual
3. Aktivitas seksual dini
4. Sistem imun kurang baik
5. Merokok
Selain dengan melakukan pemeriksaan pap smear, kanker serviks bisa dicegah dengan mengurangi kebiasaan merokok dan mempraktikkan aktivitas seksual dan sehat dan aman.
Wicked Siap Menghiasi Layar Lebar Indonesia, Sebuah Adaptasi Sinematik dari Kisah Ikonik The Wizard of Oz
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR