Dengan kontrol kehamilan yang teratur, hal-hal yang dikaitkan sebagai penyebab penyakit jantung bawaan diatas dapat dihindari atau dikenali secara dini.
Hal ini sangat penting untuk mencari solusi dari adanya faktor risiko yang terdapat pada ibu hamil, sebagai contoh pada kasus ibu hamil dengan penyakit gula, kadar gula darah harus dikontrol dalam batas normal selama masa kehamilan.
Umumnya, penyakit jantung bawaan dapat terdeteksi pada saat USG dilakukan pada paruh kedua kehamilan atau pada kehamilan lebih dari 20 minggu.
Apabila terdapat kecurigaan adanya kelainan jantung pada janin, maka penting untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan fetal ekokardiografi.
Melalui pemeriksaan ini, gambaran jantung dapat dilihat dengan lebih teliti.
Selain itu, pencegahan dapat dilakukan pula dengan menghindarkan ibu dari risiko terkena infeksi virus tertentu seperti virus rubella.
Dalam hal ini, penting dilakukan untuk dilakukan skrining sebelum merencanakan kehamilan.
Skrining yang juga dikenal dengan skrining TORCH ini merupakan hal yang penting dilakukan pada ibu hamil sebagai langkah pencegahan bayi terlahir dengan kelainan jantung.
Pencegahan infeksi virus rubella dapat dilakukan dengan cara menghindari kontak erat dengan binatang berbulu yang belum diimunisasi dan menghindari konsumsi makanan mentah atau belum matang.
Di samping itu, konsumsi obat-obatan tanpa resep dokter juga harus dihindari karena beberapa obat diketahui dapat membahayakan janin yang dikandungnya.
Khusus untuk obat-obatan yang sebelumnya atau saat hamil sedang dikonsumsi, harus dibicarakan secara khusus dengan dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang menangani pemeriksaan kehamilan.
Baca Juga: Cegah Kelainan Jantung Bawaan pada Bayi, Ibu Hamil Harus Rutin Konsumsi Makanan Ini
ShopTokopedia dan Tasya Farasya Luncurkan Kampanye ‘Semua Jadi Syantik’, Rayakan Kecantikan yang Inklusif
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR