Mengutip dari Mayo Clinic, ini perbedaannya.
Gejala maag biasanya dipicu oleh iritasi pada dinding lambung. Pada saat asam lambung naik atau adanya luka pada lambung (tukak lambung), dinding lambung berisiko mengalami iritasi dan memicu gejala maag.
Jika maag dipicu oleh iritasi pada dinding lambung, maka GERD atau asam lambung disebabkan oleh naiknya asam lambung akibat cincin esofagus melemah dan tidak dapat menahan makanan kembali ke kerongkongan dan cairan dari lambung.
Akibatnya, makanan dan cairan asam lambung lebih mudah naik ke atas, sehingga memicu gejala heartburn atau sensasi terbakar pada dada.
Kondisi tersebut juga menyebabkan perasaan tidak nyaman pada kerongkongan dan perut.
Maag dan GERD memang sama-sama gangguan pencernaan, namun kedua penyakit tersebut bisa dibedakan melalui kenaikan asam lambung yang memicu gejala.
Selain itu, area yang terdampak oleh naiknya asam lambung pada maag dan GERD juga berbeda.
Oleh karena itu, jika Moms mengalami salah satu dari beberapa gejala di atas, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi kesehatan.
Selain dari penyebabnya, asam lambung dan maag juga bisa dilihat perbedaannya dari gejalanya.
Jika dilihat sekilas, gejala maag dan asam lambung mungkin terlihat sama, karena keduanya termasuk gangguan pencernaan.
Namun, jika dilihat dari gejala, kedua gangguan ini memiliki beberapa perbedaan ini.
Baca Juga: 3 Hal Penting yang Bisa Dilakukan Saat Asam Lambung Naik, Ini Tipsnya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR