Nakita.id - Moms, apakah Si Kecil matanya sering berkedip?
Orang bilang anak sering berkedip-kedip tandanya anak cacingan.
Ternyata mata berkedip sama sekali tidak ada hubungannya dengan cacingan, loh!
Pada umumnya anak-anak berkedip sebanyak 3-17 kali per menit.
Sementara untuk orang dewasa berkisar antara 8 hingga 20 per menit.
Berkedip tujuannya untuk mencegah mata kering, melindungi mata dari cahaya terang, dan melindungi dari benda asing yang masuk ke mata.
Selain itu, berkedip juga merupakan cara alami tubuh untuk membersihkan selaput lendir mata.
Kemudian mengalirkan air mata ke permukaan mata sebagai pelumas supaya tidak kering.
Ada banyak penyebab kenapa anak sering berkedip.
Namun, belum tentu penyebabnya adalah cacingan, Moms!
Melansir dari Parenting First Cry, Berikut adalah penyebab anak sering berkedip-kedip.
Baca Juga: 3 Gejala Cacingan pada Anak yang Wajib Moms Waspadai dari Sekarang, Termasuk 3 Komplikasinya
Tic adalah kejang otot yang mempengaruhi otot di dalam dan sekitar mata.
Kondisi ini membuat anak melakukan gerakan berulang yang tak terkendali, seperti berkedip.
Biasanya anak-anak yang sulit mengendalikan emosi marah cenderung rentan mengalami kondisi ini.
Tic juga biasanya disebabkan oleh stres, kecemasan, kelelahan, atau rasa bosan.
Penyebab mata sering berkedip pada anak dapat dipicu oleh alergi.
Gejalanya ditandai dengan berkedip secara berlebihan dan mata berair.
Reaksi ini terjadi akibat paparan alergen tertentu.
Misalnya seperti debu atau serbuk sari.
Ketegangan mata juga bisa menyebabkan mata anak sering berkedip.
Kondisi ini dipicu oleh kebiasaan membaca di tempat gelap, terlalu lama main gadget.
Serta sering begadang atau kurang tidur yang memicu terjadinya ketegangan mata.
Mata kering dapat menyebabkan anak sering berkedip-kedip.
Saat mata terasa sangat kering, kita akan merasakan sensasi terbakar.
Jangan sampai anak menggosok matanya, dikhawatirkan kondisi ini bisa semakin parah.
Penyebab mata kedip-kedip juga bisa terjadi karena adanya masalah pada kornea di bagian depan mata anak.
Misalnya bulu mata tumbuh ke dalam atau adanya benda asing di mata atau bawah kelopak mata.
Bisa juga karena abrasi kornea yakni goresan atau luka pada kornea dan konjungtivitis atau mata merah akibat peradangan.
Blefaritis adalah infeksi bakteri di kelopak mata.
Kondisi ini dapat menyebabkan area mata jadi bengkak dan kemerahan.
Hal ini kemudian membuat anak sering berkedip.
Gangguan refraktif terjadi ketika anak tidak dapat memfokuskan mata secara jelas sehingga memerlukan kacamata.
Kondisi yang paling umum, yaitu rabun dekat, rabun jauh, atau astigmatisme.
Taro dan AGLXY, Hadirkan Semangat Eksplorasi dan Keberanian Masa Kecil Lewat #ReigniteYourInnerChild
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR