Nakita.id - Yuk, Moms ketahui beberapa hal yang menjadi perubahan emosional pada anak laki-laki.
Apakah Moms dan Dads akhir-akhir ini mengetahui bahwa si Kakak sedang mengalami pubertas?
Ya, biasanya, anak laki-laki usia 9 hingga 14 tahun sudah mulai mengalami pubertas.
Hal ini bisa terlihat dari gejala fisiknya, misalnya seperti jerawat, dada yang mulai bidang, jakun yang mulai terlihat, dan lain-lain.
Tapi, ingat, pubertas tak hanya menyangkut perubahan fisik saja, lo.
Pubertas juga menyebabkan adanya perubahan secara emosional pada anak laki-laki.
Apa saja, sih yang biasanya menjadi perubahan emosional anak laki-laki yang memasuki usia remaja?
Melansir dari Verywell Family, ini dia beberapa contohnya:
1. Memiliki Emosi yang Kuat
Anak laki-laki mulai rentan mengalami kecemasan atau rasa malu yang berlebihan.
Biasanya, hal ini disebabkan karena anak mulai kurang nyaman dengan perubahan bentuk badannya.
Baca Juga: Perhatikan Baik-Baik Moms, Begini Cara Menyikapi Pubertas Anak Berkebutuhan Khusus
2. Menarik Diri
Tak jarang juga anak-anak laki-laki mulai menarik diri dan enggan untuk bercerita langsung pada orang-orang terdekatnya.
Misalnya, di usia SD, mereka masih cukup terbuka untuk menceritakan pengalaman di sekolah.
Namun, memasuki usia puber, anak mulai merasa risih dengan pertanyaan tersebut.
Bahkan tak jarang hanya mengatakan "ya", "baik-baik saja", atau "biasa saja," menjawabnya.
Mereka juga cenderung untuk menghabiskan waktu di kamar lebih banyak dibandingkan dengan keluarga.
3. Ketertarikan secara Romantis
Selain kedua hal tadi, anak laki-laki juga mulai tertarik secara romantis dengan kawannya.
Hal ini biasanya membuat anak terlihat malu atau gugup saat ditanyai tentang topik serupa.
Di masa pubertas ini, orangtua juga harus memberikan perhatian khusus kepada anak-anaknya.
Ajarkan anak untuk mengelola emosinya dengan baik.
Baca Juga: Ciri Pubertas pada Anak Remaja Perempuan, Bagian Tubuh Ini Akan Tumbuh
Sehingga ketika ia mengeluarkan emosi tidak merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Ingatkan juga pada anak, mengungkapkan emosi tidak selalu harus dengan marah-marah.
Orangtua harus berperan sebagai teman Si Kecil juga, supaya mereka tidak merasa sendiri ataupun tertekan. Di masa ini, orangtua juga dituntut harus bersikap lebih sabar.
Jika orangtua mudah juga mengalami emosi justru bisa membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman, dan anak menjadi semakin tertekan.
Pertahankan jalur komunikasi tetap terbuka dan bicarakan dengan anak remaja atau remaja tentang perubahan yang mereka alami.
Tetap terhubung dengan minat mereka dan bicarakan dengan mereka tentang hobi, olahraga, sekolah, atau apa pun yang mereka sukai.
Perihal ketertarikan secara romantis, ada baiknya jika orangtua tak menggoda anak perihal tersebut.
Banyak orangtua yang merasa bahwa hal ini hanyalah bercanda saja.
Namun, melakukan hal tersebut hanya akan membuat anak tak nyaman dan enggan untuk bercerita pada orang tua mengenai hal tersebut.
Buat mereka merasa nyaman untuk datang kepada ketika mereka perlu membicarakan sesuatu yang penting.
Itu dia Moms ciri pubertas anak laki-laki dan cara mengatasinya dengan baik. Semoga membantu, ya!
Baca Juga: Inilah Tahapan Pubertas pada Anak Laki-laki yang Orangtua Harus Tahu
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR