Nakita.id - Pola asuh agar anak cerdas ternyata harus seperti ini. Orangtua harus menerapkannya jika ingin anak cerdas.
Sebagai orangtua pasti bangga kalau punya anak cerdas, tapi terkadang kita masih salah memilih cara pola asuh untuk menjadikan Si Kecil cerdas. Sebagai orangtua, kita menjadi panutan utama bagi anak-anak kita.
Tetapi, apakah itu benar-benar berarti kita dapat mengontrol seberapa cerdas anak kita? Mungkin tidak sepenuhnya, namun kita bisa melakukan hal-hal untuk membantu meningkatkan kecerdasan mereka.
Mengutip Psychology Today, orangtua dapat membantu anak-anak dengan mencontohkan seperti apakah penerimaan dan pola pikir yang berkembang.
Hal ini termasuk membiarkan ketidaksempurnaan dan menerima jika anak berbuat kesalahan.
Jadi, ketika anak-anak melihat bahwa mereka dapat menggunakan kekurangan ini sebagai peluang untuk berkembang, itu mendorong mereka mengambil lebih banyak risiko dan belajar lebih banyak.
Selain itu, orangtua dapat membantu anak-anak tumbuh cerdas hanya dengan menghabiskan waktu bersama, serta terlibat secara aktif.
Anak-anak belajar banyak hanya dari interaksi dengan orangtuanya, terutama dalam hal perkembangan kosakata dan bahasa.
Ketika kita secara teratur berkomunikasi dengan anak-anak dan secara aktif mendengarkan, kita telah memberikan kesempatan bagi mereka untuk tumbuh.
Ini bukan berarti kita tidak boleh fokus belajar dengan cara akademis tradisional sama sekali.
Namun, memaksa anak untuk terus belajar secara akademis atau menyelesaikan pekerjaan rumah berjam-jam sepulang sekolah bukanlah satu-satunya cara untuk membantu mereka tumbuh sebagai individu yang cerdas.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu! Ini Ketrampilan Penting yang Harus Diajarkan Anak Sebelum Beranjak Dewasa
Mengutip Time Magazine, inilah contoh pola asuh yang baik agar anak cerdas.
Kebanyakan orangtua tahu bahwa membaca dan memperkenalkan matematika sejak dini dapat membantu membangun kesuksesan akademis anak.
Tetapi, ini bukan satu-satunya hal yang akan membantu meningkatkan kecerdasan anak.
Bahkan, ada yang mengungkapkan bahwa keterampilan sosial sama pentingnya dengan otak anak kita.
Studi menunjukkan hubungan positif antara keterampilan sosial anak di taman kanak-kanak dan kesuksesan jangka panjang mereka.
Keterampilan sosial juga membantu anak-anak membuat lebih banyak koneksi dan belajar lebih banyak tentang dunia di sekitar mereka, yang dapat lebih membangun otak mereka.
Ini bukan berarti kita tidak boleh fokus belajar dengan cara akademis tradisional sama sekali.
Namun, memaksa anak untuk terus belajar secara akademis atau menyelesaikan pekerjaan rumah berjam-jam sepulang sekolah bukanlah satu-satunya cara untuk membantu mereka tumbuh sebagai individu yang cerdas.
Anak-anak belajar sambil melakukan, yang berarti mereka perlu secara aktif terlibat dalam sesuatu untuk tumbuh.
Ini berarti tidak ada aplikasi pendidikan atau acara televisi yang akan membantu anak kita menjadi lebih cerdas, yang mereka perlu hanyalah bermain secara teratur.
Kegiatan bermain kreatif seperti musik atau seni yang benar-benar melibatkan panca indera, serta mendorong anak untuk memikirkan situasi dan memecahkan masalah dapat meningkatkan kecerdasan mereka.
Kita juga bisa mendorong anak menggunakan indera mereka untuk mengeksplorasi hal-hal yang menarik minat sejak usia dini dan memaparkan mereka pada berbagai hal yang secara aktif melibatkan banyak indera sekaligus.
Memang ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kecerdasan anak kita.
Tetapi, kita bisa secara aktif melakukan hal-hal yang membantu meningkatkan otak mereka dan membantu mereka berkembang menjadi anak-anak yang cerdas.
Ada yang memandang bahwa terlalu sering memeluk anak diartikan sebagai cara orangtua "memanjakan anak."
Padahal ini dinyatakan sebagai salah satu langkah kecil dalam membuat suatu perubahan pada perilaku anak-anak.
Periset menemukan hasil dari penelitian bahwa anak-anak yang mendapatkan kasih sayang fisik secara ekstra dan dukungan dari orang tua selama masa kanak-kanak, lebih cenderung menjadi orang dewasa yang bahagia, penuh kasih sayang, dan tidak mudah cemas.
Kasih sayang ini tentunya sangat memengaruhi kecerdasan seorang anak.
Buku adalah "jendela dunia." Dengan membaca buku, anak bisa berpikir lebih luas dan optimal seiring bertambahnya usia. Belilah buku-buku yang mengedukasi anak sejak usia batita.
Hal itu dapat memengaruhi referensi bacaan anak juga di kemudian hari.
Moms bisa mulai dengan membeli buku dongeng bergambar sambil menceritakan 1 buku pada anak.
Setelah anak-anak lebih menyukai buku, ia akan terbiasa untuk mencintai buku.
Baca Juga: Tumbuh Kembang Anak Bakal Terganggu Kalau Orangtua Masih Menerapkan Pola Asuh Seperti Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR