Nakita.id - Yuk, Moms dan Dads ketahui beberapa cara terbaik dari orang tua untuk mendampingi anak di masa pubertas.
Tentu akan ada sejumlah perubahan yang terjadi pada anak saat memasuki masa pubertas.
Pubertas anak perempuan dan laki-laki cenderung berbeda. Untuk anak laki-laki biasanya terjadi pada usia 9 hingga 14 tahun.
Sementara anak pubertas anak perempuan terjadi lebih awal, yaitu kisaran usia 8 hingga 13 tahun.
Tak hanya perubahan fisik saja, perubahan emosional juga terjadi selama masa pubertas. Lalu, apa saja hal-hal yang perlu dilakukan oleh orang tua untuk mengatasinya?
1. Mulai dengan Menjelaskan Gejalanya
Seringkali anak juga langsung bertanya pada Moms untuk menjelaskan soal pubertas.
Jelaskan pada anak bahwa mengalami gejala-gejala pubertas seperti dada yang semakin membesar, muncul rambut di bagian-bagian tertentu, perubahan pada suara, dan lain-lain merupakan hal yang wajar.
Moms juga perlu mempelajari perbedaan pubertas yang terjadi pada laki-laki dan perempuan.
2. Jangan Membandingkan dengan Anak Lain
Salah satu hal yang masih sering dilakukan adalah membandingkan gejalanya dengan anak lain.
Baca Juga: Catat Moms! Arti Mimpi Basah pada Anak Laki-laki Ternyata Tanda-tanda Pubertas
Ini bukanlah hal yang tepat karena hanya akan membuat anak semakin malu dan tak nyaman dengan tubuhnya.
Perlu diingat, setiap anak mengalami perubahannya masing-masing dan bisa jadi berbeda dengan anak lainnya.
Seringkali anak perempuan mengungkapkan bahwa dirinya merasa tidak aman serta nyaman dengan perubahan tubuhnya saat melewati masa pubertas.
Mulai dari tumbuhnya payudara di usia yang lebih muda, mendapatkan menstruasi pertama, mulai berjerawat, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, yakinkan terus Si Kecil bahwa perubahan tubuh ini normal.
Yakinkan terus Si Kecil bahwa semua orang melewati masa pubertas ini.
3. Waspadai Perubahan Suasana Hati
Seringkali Moms dan Dads khawatir dan kesal saat menghadapi anak remajanya yang mulai cuek di rumah.
Mereka lebih suka menyendiri di kamar atau mulai tak suka menghabiskan waktu bersama keluarga.
Melansir dari Better Health, perubahan suasana hati pada anak remaja ini terjadi karena anak ingin merasa bebas atau independen.
Namun di sisi lain, ia merasa masih membutuhkan bantuan dan dukungan dari orangtua.
Baca Juga: Perubahan Emosional pada Anak Laki-laki Masa Pubertas dan Cara Orangtua Menyikapinya
4. Ajarkan Anak untuk Mengelola Emosinya dengan Baik
Di masa pubertas ini, orangtua juga harus memberikan perhatian khusus kepada anak-anaknya.
Ajarkan anak untuk mengelola emosinya dengan baik.
Sehingga ketika ia mengeluarkan emosi tidak merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.
Ingatkan juga pada anak, mengungkapkan emosi tidak selalu harus dengan marah-marah.
Orangtua harus berperan sebagai teman Si Kecil juga, supaya mereka tidak merasa sendiri ataupun tertekan.
Di masa ini, orangtua juga dituntut harus bersikap lebih sabar. Jika orangtua mudah juga mengalami emosi justru bisa membuat suasana rumah menjadi tidak nyaman, dan anak menjadi semakin tertekan.
5. Ajarkan Soal Pola Hidup Sehat
Berikan dukungan dengan membelikan makanan dan camilan yang lebih sehat untuk anak.
Contoh dari orangtua untuk menyantap makanan yang sehat juga penting.
Selain makanan, olahraga juga perlu menjadi gaya hidupnya.
Baca Juga: Ketahui 6 Penyebab Anak Perempuan Terlambat Mengalami Pubertas
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR