Nakita.id - Berikut tips efektif untuk membangun kepribadian dan karakter anak.
Membangun kepribadian dan karakter anak memang menjadi tanggung jawab orangtua.
Para Dads dan Moms harus bekerja sama untuk membangun kepribadian dan karakter anak.
Sesuai dengan Udang-undang Perlindungan Anak, dimana salah satu tugas Ibu dan Keluarga adalah memberikan pendidikan karakter pada anak.
Kepribadian dan Karakter merupakan dua hal yang penting untuk diperhatikan.
Keduanya seringkali dianggap sama padahal tentu saja berbeda Moms.
Kepribadian sendiri bisa terbantung karena adanya tempramen atau sifat bawaan dari anak.
Biasanya, ketika anak sudah mulai beranjak dewasa maka kepribadiannya pun akan menetap alias sudah dirubah.
Sedangkan karakter pembentukannya tergantung dari nilai moral yang ditanamkan sejak dini.
Semakin baik nilai moral yang tertanam di benak anak maka semakin baik pula karakternya.
Jadi memang, membangun kepribadian dan karakter anak bisa dilakukan sejak dini.
Baca Juga: Pentingnya Peran Ibu dan Waktu yang Tepat Untuk Membangun Kepribadian dan Karakter Anak
Menurut Rohika Kurniadi Sari, SH., MSi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, membangun kepribadian dan karakter anak bisa dilakukan sejak 1000 hari pertama kehidupannya.
Ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk membangun kepribadian dan karakter anak, sebagai berikut:
Rohika mengatakan, cara membangun karakter anak sejak dalam kandungan tergantung dari bagaimana Ibu membangun psikososialnya.
Pasalnya, psikososial Ibu tentu saja akan berpengaruh terhadap bayi.
Moms harus tahu! bayi bisa merasakan apa yang Moms rasakan meskipun masih dalam kandungan.
"Kalau ibunya bahagia, sehat, tentu dari kandungan akan terkoneksi bayi juga akan dibangun hal-hal positif karena ibunya sehat, dan bahagia," tutur Rohika pada Nakita, Minggu (4/12/2022).
Jika Ibunya sehat, bahagia maka pertumbuhan dan perkembangan anak di dalam kandungan juga akan berjalan optimal Moms.
Hal-hal kebaikan juga harus ditransfer pada anak Moms.
Meskipun mungkin sebagian orang menilai bayi di dalam kandungan belum mampu mengetahui hal tersebut.
Padahal tidak juga Moms, mereka bisa merasakan apapun yang Ibunya lakukan selama hamil.
Jangan lupa juga, untuk lakukan komunikasi dengan anak yang ada di dalam kandungan Moms.
Baca Juga: Beberapa Jenis Kepribadian dan Karakter Anak Menurut Psikolog
Karena mengajak anak berkomunikasi merupakan salah satu upaya membangun karakter.
"Jadi, tidak terputus dari dalam kandungan itu meneledani ibunya sendiri untuk berkomunikasi dengan anak yang masih memang berproses tumbuh di dalam kandungan karena ini hal-hal kebaikan, dan menjadi salah satu upaya membangun karakter," sambungnya.
Ketika sang buah hati sudah lahir ke dunia maka upaya pembentukan karakter bisa dilakukan secara visual Moms.
Misalnya, Moms bisa melakukan belaian kasih sayang kepada anak, jangan pula menyusui sambing memegang handphone Moms.
Karena perlu diingat! di masa proses menyusui ini karakter dan kepribadian anak pun mulai terbangun.
"Ketika anak lahir, maka karakter itu mulai visual di lakukan. Dengan belaian-belaian, ketika sudah mulai menyusui tentu menyusui dengan fokus serta membangun kelekatan dengan anak. Jangan ibunya menyusui, tangan kanannya justru bermain handphone, karena di momen ini nilai karakter juga sudah terbangun juga," ungkap Rohika.
Rohika mengungkapkan, banyak sekali nilai-nilai karakter yang mulai bergeser.
Hal tersebut bisa terjadi karena tantangan yang dihadapi orangtua tentu saja tidak mudah.
Terutama di zaman seperti saat ini, membangun karakter anak merupakan usaha yang harus Moms lakukan dengan keras.
Karena yang bisa berikan pengaruh terhadap pembentukan kepribadian dan karakter anak bukan hanya dari keluarganya saja.
Lingkungan sosial, teman sebaya, sekolah, juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian dan karakter anak.
Baca Juga: Penjelasan dan Contoh Soal AKHLAK BUMN Beserta Jawaban
Menurut Rohika, pengenanalan gadget menjadi suatu hal yang sangat penting pada anak.
Siap tidak siap, teknologi gadget menjadi pegangan orangtua juga.
Namun, harus dibangun komitmen kembali, karena di dalam prinsip hak anak, jangan lupa! Ketika sudah menjadi orangtua, itu menjadi kewajiban untuk menerapkan prinsip-prinsip konfensi hak anak.
Kita harus punya prinsip supaya anak hidup, dan berkembang baik secara fisik, psikososialnya, dan kelangsungan hidupnya sampai dia usia dewasa, dan mendengarkan pendapat anak.
Terkait hal ini tentu saja menjadi bagian dalam membangun karakter karena tentu saja kita tidak terbiasa untuk mendengar pendapat anak.
Memperkenalkan anak dengan handphone menjadi hal penting.
Namun, ditumbuhkan kembali oleh orangtua terutama ibu orang yang paling dekat dengan anak maka buatlah pilihan untuk membangun komitmen dengan anak.
Contohnya, anak boleh memgang HP tetapi sesudah makan.
Rohika juga mengingatkan, untuk membangun karakter dan kepribadian anak tidak selalu mahal Moms.
"Membangun karakter tidak selalu linier dengan ekonomi. Banyak orang yang memiliki ekonomi mampu tapi tidak dapat membangun nilai karakter pada anaknya," tutup Rohika.
Itu dia Moms, sederet tips membangun kepribadian dan karakter anak, jangan lupa untuk diterapkan ya Moms!
Baca Juga: Contoh Deskripsi Diri PPPK Guru 3000 Karakter, Dijamin Lolos Tes Administrasi
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR