Nakita.id - Pengelolaan gaji merupakan salah satu langkah supaya keuangan rumah tangga sehat.
Moms mungkin sering menemukan situasi ketika uang sudah menipis di tanggal tua.
Besar pasak dibandingkan tiang, pepatah yang tepat jika pengeluaran keluarga nyatanya lebih besar daripada pemasukan.
Hal ini dialami oleh banyak orang karena pengelolaan gaji yang kurang baik.
Apalagi jika Moms dan Dads masih memilik cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan.
Dalam mengelola gaji, dibutuhkan kedisiplinan yang tinggi.
Untuk itu, penting bagi Moms dan Dads untuk mengendalikan pengeluaran yang ada supaya kestabilan keuangan tetap terjaga.
Mengelola gaji menjadi sebuah fenomena yang gampang-gampang susah.
Tapi bukan berarti hal tersebut tidak bisa dilakukan.
Kabar baiknya, ada sejumlah tips bagi Moms dan Dads yang kesulitan untuk mengelola gaji.
Yuk simak!
Baca Juga: Pantas Saja Banyak yang Tertarik, Berikut Besaran Gaji Pegawai BUMN
1. Pisahkan dua jenis pengeluaran
Saat baru menerima gaji, segeralah buat catatan pengeluaran dengan memisahkan anggaran keuangan berdasarkan dua kategori, yakni pengeluaran prioritas dan nonprioritas.
Pengeluaran prioritas adalah pengeluaran yang wajib kita belanjakan setiap bulannya.
Termasuk pengeluaran untuk merealisasikan mimpi-mimpi kita di masa depan.
Nah, bagian yang pentingnya adalah meletakkan semua kebutuhan prioritas ini di urutan atas.
Apa saja biaya prioritas ini?
Tentu bisa berbeda setiap orang, tergantung pada apa yang paling penting bagi dirinya.
Umumnya pengeluaran prioritas adalah belanja rumah tangga (sayuran, air minum, gas, beras, hingga sabun mandi), pendidikan anak, cicilan atau utang, pengeluaran premi asuransi, tabungan, dana darurat, tunjangan orangtua, pengeluaran nilai guna (air, listrik, pulsa, Wi-Fi), hingga biaya transportasi.
Jika yang penting-penting sudah dicatat, maka kita bisa buat kolom selanjutnya untuk pos pengeluaran non-prioritas, yaitu pengeluaran yang masih bisa ditunda bahkan disingkirkan.
Misalnya pengeluaran jajan makanan hingga beli baju baru.
Ingat, catat semua pengeluaran, makin detail semakin baik.
Baca Juga: Kisaran Gaji Perawat Rumah Sakit dan Puskesmas, Apakah Beda Jauh?
2. Buat daftar belanja satu bulan
Khusus untuk belanja bulanan, kita juga perlu catatan khusus.
Bukan apa-apa, kadang kalau sedang belanja bulanan kadang-kadang kita beli barang yang sebenarnya enggak dicari.
Ya, lapar mata saja. Sayangnya, kebiasaan buruk ini bisa bikin keuangan bocor sana-sini.
Jadi terasa cepat habis padahal belum waktunya.
Makanya, disarankan untuk membuat daftar belanja, bisa di buku atau di smartphone.
Catat mulai dari jenis barang, jumlah, hingga perkiraan harga.
Dengan begitu kita bisa menyesuaikan dengan bujet belanja dan mencegah pemborosan.
3. Evaluasi pengeluaran
Setelah setiap kebutuhan dipisahkan sesuai skala prioritas, dan sudah membuat rancangan belanja khusus, jangan lupa juga untuk lakukan evaluasi setelahnya.
Evaluasi akan membantu kita untuk melihat apakah arus kas masih sehat atau tidak.
Baca Juga: 5 Tips Menabung Setiap Hari dengan Gaji UMR, Berapa Jumlah Uang yang Harus Disisihkan?
Pun jika ada yang bocor, bisa segera ditanggulangi, jadi tidak membengkak.
Jika memungkinkan, lakukan evaluasi setiap minggunya, atau paling tidak setiap bulan.
Nah. demikianlah 3 cara atur gaji bulanan agar tak sengsara di akhir bulan.
(Artikel ini sudah tayang di Nova dengan judul: 3 Cara Atur Gaji Agar Tak Sengsara di Akhir Bulan, Simpel Banget!)
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR