Irregular verb digunakan saat membuat kalimat simple past tense atau tenses lainnya yang menggunakan past participle (contohnya seperti past perfect tense).
Selain itu, irregular verbs (bagian V3) pun digunakan dalam passive voice.
Sebetulnya, irregular verbs bisa kita pakai saat ingin mengungkapkan suatu kalimat dalam bentuk simple present tense (yang digunakan bagian verb 1/base form).
Tapi, verb 2 dan verb 3 dari irregular verb hanya digunakan pada tenses yang bersifat lampau.
Selain penjelasan di atas, inilah yang harus diketahui peserta didik tentang penggunaan irregular verb.
Irregular verbs, akhiran verb dalam bentuk past tense dan past participle yang paling umum ditemukan adalah -t, -ght, dan -d.
Contohnya seperti swept, caught, dan sold. Terkadang pada akhiran base form, past tense, dan past participle memiliki pola yang sama.
Pola ini sering terjadi ketika akhiran dari base form-nya adalah -ck, -g , -ght , atau -ne.
Ada beberapa irregular verb yang bentuk past tense dan past participle-nya tidak bisa ditambah akhiran -en, -n, atau -ne, karena pada base form-nya sudah mengandung salah satu dari ketiga akhiran tersebut.
Contoh seperti shine/shone/shone.
Jika dilihat dari contoh tersebut, maka yang berubah hanyalah pada huruf vokal yang terletak di bagian tengah.
Baca Juga: Pengertian Regular Verbs, Kata Kerja dalam Bahasa Inggris yang Digunakan untuk Waktu Tertentu
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR