Nyeri dada akibat gangguan pencernaan dari makanan lebih sering terjadi setelah 27 minggu kehamilan.
Infeksi dada adalah salah satu penyebab utama nyeri dada. Kondisi ini pada dasarnya adalah penyakit saluran udara.
Penyebab yang disebutkan di atas mengakibatkan nyeri ringan dan mungkin tidak menyebabkan kepanikan.
Jika ibu hamil menderita asma ringan atau pernah mengalaminya di masa lalu, penyakit ini bisa kambuh atau memburuk selama kehamilan.
Inilah yang dapat menyebabkan ada sesak di dada yang mengakibatkan nyeri dada.
Trombosis vena dalam (DVT) adalah kondisi medis yang mengacu pada gumpalan darah di pembuluh darah yang lebih dalam, biasanya di kaki atau panggul.
Gumpalan darah di kaki dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai paru-paru.
Kemudian dapat menyebabkan nyeri dada, emboli paru, atau dalam beberapa kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Dalam kondisi ini, plak menumpuk di dinding arteri, menyebabkannya semakin menyempit dari waktu ke waktu.
Ini dapat membatasi aliran darah, menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.
Jika nyeri dada disertai dengan sesak napas, pusing, dan lemas, Moms perlu menemui dokter secepatnya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR