Nakita.id – Ketahui Moms apa penyebab nyeri dada saat hamil dan cara untuk mengatasinya.
Nyeri ringan dan tidak berlangsung lama di dada cukup umum terjadi pada wanita hamil.
Meski demikian, nyeri tersebut juga dapat disebabkan oleh kondisi mendasar yang serius.
Nyeri dada saat hamil ditandai dengan perasaan penuh atau tidak nyaman di dada.
Moms mungkin mengalami nyeri dada menjelang trimester ketiga atau tiga bulan terakhir karena pembesaran payudara atau tulang rusuk yang melebar.
Perubahan ini dianggap normal menjelang tahap akhir kehamilan.
Rahim yang tumbuh selama tahap akhir kehamilan dapat menekan diafragma, yang dapat menyebabkan nyeri dada disertai kesulitan bernapas.
Selain akibat dari beberapa masalah biasa yang dihadapi wanita hamil, nyeri dada juga dapat disebabkan karena kondisi kesehatan lain.
Dilansir dari Mom Junction, berikut ini adalah penyebab dan cara mengatasi nyeri dada saat hamil.
Gangguan pencernaan seperti naiknya asam lambung atau mengonsumsi makanan berlemak dapat memicu mulas sehingga menimbulkan nyeri atau rasa panas di dada.
Ini bisa jadi karena peningkatan perubahan hormonal dan pertumbuhan janin yang menekan perut.
Baca Juga: 3 Dampak Kesehatan Jika Asam Lambung Naik pada Saat Masa Hamil
Nyeri dada akibat gangguan pencernaan dari makanan lebih sering terjadi setelah 27 minggu kehamilan.
Infeksi dada adalah salah satu penyebab utama nyeri dada. Kondisi ini pada dasarnya adalah penyakit saluran udara.
Penyebab yang disebutkan di atas mengakibatkan nyeri ringan dan mungkin tidak menyebabkan kepanikan.
Jika ibu hamil menderita asma ringan atau pernah mengalaminya di masa lalu, penyakit ini bisa kambuh atau memburuk selama kehamilan.
Inilah yang dapat menyebabkan ada sesak di dada yang mengakibatkan nyeri dada.
Trombosis vena dalam (DVT) adalah kondisi medis yang mengacu pada gumpalan darah di pembuluh darah yang lebih dalam, biasanya di kaki atau panggul.
Gumpalan darah di kaki dapat menyebar ke seluruh tubuh dan mencapai paru-paru.
Kemudian dapat menyebabkan nyeri dada, emboli paru, atau dalam beberapa kasus yang tidak terdiagnosis dan tidak diobati.
Dalam kondisi ini, plak menumpuk di dinding arteri, menyebabkannya semakin menyempit dari waktu ke waktu.
Ini dapat membatasi aliran darah, menyebabkan nyeri dada atau serangan jantung.
Jika nyeri dada disertai dengan sesak napas, pusing, dan lemas, Moms perlu menemui dokter secepatnya.
Namun, jika rasa sakitnya tidak berbahaya, maka dapat mencoba langkah-langkah di bawah ini.
Pastikan memberikan ruang yang cukup pada paru-paru.
Misalnya hindari membungkuk, cobalah duduk dan berdiri tegak untuk memungkinkan cukup oksigen masuk ke paru-paru.
Topang tubuh sedikit dengan bantal sambil berbaring di tempat tidur. Ini bisa membantu bernapas dengan mudah.
Tetap tenang, jangan terlalu lelah, dan beristirahat sebanyak yang Moms bisa.
Berbaring miring ke kiri juga dapat membantu mengurangi tekanan pada dada, paru-paru, dan pembuluh darah utama, sehingga meredakan nyeri dada saat hamil.
Tidak peduli seberapa lelahnya, namun cobalah untuk tidak langsung berbaring setelah makan.
Selama kehamilan, masuk akal untuk makan makanan kecil secara berkala untuk mencegah asam lambung, mulas, GERD yang meningkatkan mengalami gejala nyeri dada.
Selain itu, hindari hal-hal yang dapat membuat perut kembung seperti alkohol dan kafein.
Makanlah makanan yang sehat dan seimbang, yang memberi Moms cukup vitamin dan mineral.
Olahraga teratur dapat membuat tubuh tetap sehat dan melindungi dari serangan infeksi.
Baca Juga: Warna Urine Berubah Selama Kehamilan, Apa yang Perlu Dikhawatirkan?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR