Menurut CDC Amerika Serikat, seperti dilansir dari Kompas, Naegleria adalah jenis amoeba yang hidup bebas dan merupakan organisme hidup bersel tunggal.
Amoeba ini berukuran sangat kecil, sehingga hanya bisa diamati dengan mikroskop.
Habitat amoeba ini biasa ditemukan di air tawar yang hangat, seperti danau, sungai, dan mata air panas, serta tanah.
Sedangkan, Naegleria fowleri adalah satu-satunya amoeba dari spesies Naegleria yang menginfeksi manusia.
Amoeba pemakan otak ini ditemukan pertama kali di Australia pada tahun 1965.
Infeksi amoeba pemakan otak, Naegleria fowleri, pada manusia dapat terjadi saat air yang mengandung amoeba tersebut masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
Biasanya, hal ini terjadi saat orang berenang, menyelam atau saat mereka meletakkan kepala di bawah air tawar, seperti di danau atau sungai. Infeksi amoeba pemakan otak dapat menyebabkan kerusakan fatal pada otak.
Amoeba ini dapat menghancurkan jaringan otak dan menyebabkan infeksi berbahaya yang disebut dengan meningoensefalitis amoeba primer.
Saat menginfeksi orang, Naegleria fowleri bisa menjadi pembunuh yang diam-diam bisa melumpuhkan orang dan dengan cepat menyebabkan infeksi yang mematikan.
Gejala infeksi amoeba parasit pemakan otak ini dapat muncul paling cepat dua hari, atau selambat-lambatnya dua pekan, setelah orang menghirup parasit tersebut.
Adapun gejala-gejala yang ditimbulkan, seperti sakit kepala, demam, mual dan muntah, serta perubahan indera penciuman atau perasa.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR