Keempat gejala tersebut terjadi akibat kerusakan saraf penciuman yang disebabkan oleh infeksi amoeba parasit pemakan otak tersebut.
Infeksi ini akan cepat berkembang melalui sistem saraf pusat, menghasilkan leher yang kaku, kebingungan, kelelahan, hilang keseimbangan, kejang hingga halusinasi.
Pasien biasanya akan menyerah pada infeksi dalam waktu lima hari sampai tujuh hari setelah timbul gejala.
Seperti yang sudah terjadi di beberapa negara, amoeba pemakan otak bisa menjadi sangat mematikan.
Melansir dari Kompas, parasit yang masuk ke tubuh akan menyebabkan kerusakan jaringan otak kritis yang cepat dan tidak dapat dicegah.
Selain itu, infeksi mematikan amoeba pemakan otak juga tidak dapat terdeteksi melalui tes diagnostik cepat, sehingga pasien sering didiagnosis mengalami meningitis virus atau bakteri.
Apalagi, saat ini, tidak ada obat yang dapat terbukti efektif melawan infeksi amoeba, kendati terapi miltefosine cukup menjanjikan.
Dalam hal perawatan, sebagian besar obat juga mengalami kesulitan untuk menembus otak, karena meningoensefalitis amuba primer yang disebabkan oleh infeksi amoeba pemakan otak ini merupakan penyakit langka, dan sangat sedikit studi yang dilakukan.
Hanya satu cara yang bisa dilakukan sebagai pencegahan, yaitu memakai klip hidung saat berenang atau menyelam.
Cara ini bertujuan untuk mencegah parasit seperti amoeba masuk melalui hidung menuju otak.
Nah, itu dia Moms gejala maupun cara mencegah infeksi amoeba pemakan otak. Hati-hati, ya!
Baca Juga: Menggunakan Lensa Kontak Berisiko Buta Jika Dipakai Pada Kondisi Ini
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR