4. Gemetaran
5. Gejala seperti meningitis, termasuk leher kaku dan sangat sensitif terhadap cahaya (fotofobia)
6. Kebingungan mental
7. Koma
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) telah melakukan tes genetik pada tiga jenis patogen penyebab Naegleria fowleri (sebutan ilmiah untuk amoeba pemakan otak) untuk memastikan penyebab kematian warga asal Korsel tersebut.
Pengujian mengkonfirmasi gen dalam tubuh pria itu 99,6 persen mirip dengan yang ditemukan pada pasien meningitis yang dilaporkan di luar negeri.
Lalu, bagaimana sistematis penyebarannya? Sampai saat ini, pihak KDCA masih terus melakukan penelitian.
Namun, sampai saat ini, amoeba Naegleria banyak ditemukan di air tawar yang bersuhu hangat.
Ia paling baik pada suhu tinggi hingga 115 derajat fahrenhait (46 derajat celcius) dan dapat bertahan dalam waktu singkat pada suhu yang lebih tinggi.
Naegleria fowleri menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amoeba masuk ke tubuh melalui hidung.
Infeksinya bisa terjadi saat seseorang membersihkan hidungnya menggunakan air yang terkontaminasi amoba jenis tersebut.
Baca Juga: Amoeba Pemakan Otak Sudah Menginfeksi 3 Negara, Simak Gejalanya yang Sering Disepelekan
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR