Saat disinggung terkait kemungkinan kasus amoeba pemakan otak tersebut akan menjadi pandemi berikutnya, pihaknya menilai kecil kemungkinannya. Pasalnya, kasus infeksi amoeba tersebut tidak mudah menular.
“Walaupun fatalitasnya tinggi, tapi tak mudah menular. Umumnya, terutama pada orang yang suka menyelam di kedalaman,” kata dia.
"Selain itu, amoeba ini gampang mati karena kaporit, sehingga sebetulnya jika sanitasi air baik, maka akan mudah untuk menghindarinya," sambungnya.
Naegleria fowleri menginfeksi manusia ketika air yang mengandung amoeba masuk ke tubuh melalui hidung.
Infeksinya bisa terjadi saat seseorang membersihkan hidungnya menggunakan air yang terkontaminasi amoba jenis tersebut.
Kemudian, amoeba tersebut masuk dari hidung ke otak dan menghancurkan jaringan otak.
Ketika jaringan otak tersebut rusak, seseorang bisa didiagnosa mengalami meningoensefalitis amebik primer (PAM).
Melansir dari Kompas, ini dia beberapa gejala yang dialami oleh orang yang terinfeksi amoeba Naegleria fowleri.
1. Sakit kepala
2. Demam
3. Mual bahkan hingga muntah
Baca Juga: Apakah Infeksi Amoeba Pemakan Otak Bisa Disembuhkan? Ternyata Begini Cara Mengobatinya
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR