Nakita.id – Salah satu permasalahan kulit yang sering terjadi adalah stretch mark.
Stretch mark merupakan kondisi normal yang dialami oleh orang-orang.
Tetapi ada beberapa orang yang merasa terganggu akan munculnya stretch mark.
Tak sedikit pula yang menganggap stretch mark dapat merusak penampilannya.
Stretch mark tidak hanya terjadi pada wanita, akan tetapi juga bisa dialami oleh pria.
Stretch mark biasanya sering terjadi di sekitar bagian tubuh yang berlemak.
Mulai dari lengan, payudara, perut atas, bokong, namun tak menutup kemungkinan guratan ini juga muncul di paha.
Stretch mark mulanya berwarna merah muda atau ungu Moms.
Tetapi, lama kelamaan warna dari stretch mark berubah warna menjadi putih atau kelabu.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini penyebab stretch mark di paha
Baca Juga: Perbedaan Stretch Mark Putih dan Merah, Mana yang Lebih Susah Dihilangkan?
Berat badan yang tidak terkontrol bisa menyebabkan terjadinya penyebab stretch mark di paha.
Berat badan berlebih membuat kulit menjadi kian melebar.
Saat ikat kulit meregang terlalu banyak, ini akan meninggalkan sebuah bekas.
Stretch mark juga bisa terlihat saat Moms mengalami penurunan berat badan setelah memiliki bobot tubuh yang berlebih.
Penyebab stretch mark di paha yang kedua yaitu pubertas.
Sebagian remaja kerap mengalami stretch mark di bagian-bagian tubuh tertentu, tak terkecuali area paha.
Bukan hanya remaja wanita tetapi pada remaja pria juga bisa terjadi.
Di usia remaja akan terjadi perubahan fisik di beberapa bagian, mulai dari tulang yang bertambah panjang hingga pinggul yang melebar.
Perubahan inilah yang membuat kulit meregang dengan cepat guna menutupi area permukaan baru.
Saat proses terjadi lebih cepat dibanding yang dihasilkan kolagen, maka kulit akan kehilangan elastisitasnya.
Inilah yang menyebabkan munculnya stretch mark.
Baca Juga: Cara Menghilangkan Strecth Mark di Paha Hanya dengan 5 Bahan Alami Ini, Coba Sekarang!
Penyebab stretch mark di paha berikutnya adalah karena Moms memiliki kondisi medis tertentu.
Kondisi medis yang dimaksud ini seperti sindrom Marfan dan sindrom Cushing.
Sindrom Marfan menyebabkan terjadinya penurunan elastisitas pada jaringan kulit sedangkan sindrom Cushing dapat menyebabkan tubuh memproduksi hormon terlalu banyak.
Sehingga orang yang mengalaminya bisa menyebabkan penambahan berat badan dengan sangat cepat serta membuat kulit mengalami kerapuhan.
Untuk mencegah terjadinya stretch mark di paha, Moms bisa menjaga berat badan tetap ideal, cukupi kebutuhan cairan, dan makan-makanan sehat.
Para ibu hamil kerap dilanda kekhawatiran mengalami stretch mark di paha.
Kehamilan memang dapat memicu terjadinya stretch mark yang biasa disebut dengan Striae Gravidarum.
Ini terjadi karena ibu hamil akan mengalami perubahan hormon.
Perubahan inilah yang nantinya dapat memengaruhi kulit dan memiliki risiko terjadinya stretch mark.
Bukan hanya di paha, stretch mark ibu hamil juga bisa terjadi di area perut.
Penambahan berat badan yang lebih cepat saat hamil juga bisa jadi penyebab stretch mark muncul di bagian tubuh lainnya.
Baca Juga: Cara Terbaik Meminimalkan Timbulnya Stretch Mark Saat Hamil
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR