GridHITS.id - "Hidup ini tak selebar daun kelor" begitu peribahasa tentang pentingnya usaha dan menghilangkan rasa putus asa.
Tak sekadar peribahasa, daun kelor juga dikenal karena sarat dengan manfaat.
Tidak hanya di tanah air, tapi juga belahan dunia lain.
Tak usah heran, lembaga dunia PBB mengkategorikan daun kelor sebagai super food.
Sayangnya, pembahasan mengenai efek samping daun kelor tak banyak dibahas.
Pemberitaan bahaya daun kelor harus tenggelam oleh derasnya informasi tentang manfaat daun berwarna hijau cerah ini.
Daun kelor sama dengan nutrisi lain yang selain ada manfaat di dalamnya, tapi ada juga efek samping yang mengintip bila dikonsumsi tidak tepat atau oleh orang yang salah.
Sampai saat ini masih sedikit studi dan riset yang berkaitan dengan efek samping daun kelor dalam jangka panjang.
Namun, menurut para ahli, ini efek samping daun kelor yang perlu diwaspadai:
Inilah dampak yang banyak orang tak tahu yaitu diare.
Asal tahu saja, daun kelor memiliki efek laksatif atau pencahar, sehingga berpotensi menyebabkan atau memperburuk diare.
Jika Sedang diare atau alami gangguan pencernaan, sebaiknya hindari konsumsi daun kelor sementara waktu.
Daun kelor lebih direkomendasikan untuk dikonsumsi ketika mengalami kesulitan buang air besar atau biasa disebut dengan sembelit.
Kandungan antioksidan pada daun kelor dapat menurunkan tekanan darah berkat kandungan antioksidan yang ada di dalamnya.
Manfaat ini juga dapat menjadi bahaya daun kelor yang perlu diwaspadai.
Kandungan alkaloid dalam tanaman kelor disebut-sebut dapat menurunkan tekanan darah.
Hal ini dapat diartikan bahwa konsumsi ekstrak kelor tidak disarankan bagi Anda yang memiliki kondisi tekanan darah rendah.
Tanaman kelor memiliki sifat antiglikemik, artinya tanaman ini dapat membantu menurunkan kadar gula dalam darah.
Apabila tidak dikontrol, efek antiglikemik dapat berlebihan dan dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah terlalu rendah.
Kondisi ini sangat berbahaya seperti pingsan atau bahkan mengancam nyawa.
Hipoglikemia ditandai dengan gejala seperti irama jantung tidak teratur, kelelahan, pucat, gelisah, berkeringat, kelaparan, mudah marah, dan kesemutan di sekitar mulut.
Apabila menggunakan tanaman kelor sebagai pengobatan untuk diabetes, maka diharuskan untuk mengontrol gula darah secara teratur.
Pemeriksaan gula darah secara teratur ini bertujuan untuk menurunkan risiko menurunnya kadar gula darah secara berlebihan.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR