Bila ASI encer, keruh dan kuning, bukan berarti kualitasnya jelek.
Rasa ASI juga sedikit sepat dan bayi tetap saja mengisapnya karena refleks.
Bayi belum mengerti soal taste/rasa sehingga dia tak akan memilah-milah apakah ASI enak atau tidak.
Warna ASI tergantung pula dari apa yang dimakan ibu. Jika ibu banyak makan protein, memang warnanya agak sedikit keruh. Tapi tidak apa-apa.
Dalam hal makanan, bagi ibu tak ada pantangan. Misal, tak ada kepercayaan kalau ibu banyak makan cabai nanti bayinya mencret. Yang mencret bukan bayinya tapi ibunya.
4. Mitos 4: Busui Tak Boleh Keramas Selama 40 Hari Pertama
Menurut mitos, bila selama masa nifas membersihkan rambut, akan membuat ASI menjadi dingin. Ini tidak benar karena ASI tidak bisa dingin, ataupun panas.
Walaupun suhu di luar sangat dingin atau gerah, suhu ASI akan tetap sama. Itulah keuntungan ASI karena bisa diberikan kapan saja dan di mana saja.
Tidak perlu dihangatkan atau didinginkan. Sebegitu hebatnya ASI, sehingga kalau ibunya malas mandi sekalipun, sedang kedinginan atau kepanasan, tidak akan mempengaruhi kualitas ASI-nya.
Itulah tadi beberapa mitos ibu menyusui yang sampai sekarang masih banyak orang yang percaya.
Panduan menyusui yang paling tepat sebaiknya didapatkan dari bidan, konselor laktasi, atau dokter.
Baca Juga: 4 Jenis Nutrisi untuk Ibu Menyusui yang Penting Didapatkan, Tak Harus dari Makan Nasi Saja
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR