Salah satu perusahaan yang berperan dalam ajang ini adalah PT Astra International Tbk Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) di Kupang.
Yayasan inilah yang membina sekolah Nono hingga melahirkan kualitas SDM unggul.
Abacus World Competition yang diikuti Nono merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia.
Skor dinilai didapat dari jumlah file yang dikerjakan siswa selama satu tahun, dimana satu file terdiri dari 10 soal.
Lalu, tiap file yang dihitung untuk penilaian minimal mendapat nilai 70.
Dilansir Nakita.id dari Tribun-Flores, Nono mengaku bisa menjadi menjadi pintar karena membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.
" Nono merasa senang. Saya belajar Matematika Gasing," ujar Nono dikutip Tribun-Flores (18/1).
Pengakuan Nono dibenarkan oleh Nuryati Usanak Seran dan Raflim Meo, orang tua kandung Nono.
" Nono diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan berdoa. Itu yang selalu di ajarkan," ungkap Nuryati.
"Kami sebagai orang tua merasa sangat senang dan bangga sekali. Jujur pada saat menyanyikan lagu Indonesia, saya merasa sedih dan haru, saya punya hati berjasa buat negara," tambahnya.
Ia menceritakan bahwa Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dan kebetulan Nuryati menjadi guru Matematika binaan Astra.
"Awalnya saya ikut kegiatan gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan). Setelah itu, saya mengikuti pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan. Sepulang dari pelatihan saya mencoba mengajarkan metode gasing tersebut ke Nono, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas dari Astra," ujarnya.
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR