Nakita.id - Tanggal 25 Januari diperingati sebagai Hari Gizi Nasional di Indonesia.
Pada tahun 2023 ini, Kemenkes telah mengumumkan tema untuk Hari Gizi Nasional.
Kemenkes mengusung tema 'Protein Hewani Cegah Stunting'.
Tema ini memiliki arti bahwa konsumsi protein hewani berperan besar dalam mencegah stunting anak.
Stunting sendiri adalah gangguan tumbuh kembang anak.
Pada umumnya, anak yang mengalami stunting akan memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari anak seusianya.
Dan lagi, stunting juga memperlambat perkembangan otak anak.
Dalam jangka panjang, stunting dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan rendahnya kemampuan belajar.
Selain itu, anak yang mengalami stunting lebih berisiko mengalami penyakit kronis.
Lantas, bagaimana pentingnya protein hewani untuk mencegah stunting anak?
Berikut penjelasan lengkapnya!
Dilansir dari berbagai sumber, penyebab utama stunting adalah kekuragangan gizi.
Kekurangan gizi, terutama protein hewani bahkan sejak ibu mengandung bisa memberikan dampak buruk.
Ini akan membuat anak memiliki perawakan pendek serta tingkat kecerdasannya di bawah rata-rata.
Di usia dewasa, anak yang kurang konsumsi protein hewani akan lebih mudah terserang penyakit.
Prof Sandra Fikawati, seorang ahli gizi, mengatakan pencegahan stunting harusnya dilakukan sejak sebelum menikah.
Moms dianjurkan untuk mengonsumsi protein hewani agar tidak mengalami anemia.
"Jika ibu hamil anemia, pertumbuhan janin akan terganggu karena oksigen yang membawa makanan ke jabang bayi tersendat," kata Sandra Fikawati seperti dikutip dari Kompas.
Anemia pada perempuan disebabkan oleh gaya hidup kurang sehat.
Ini ditunjukkan dari data tahun 2018, di mana 65% remaja putri tidak sarapan dan sebanyak 97% tidak mengonsumsi sayur dan buah.
Kurangnya aktivitas fisik dan konsumsi gula, garam, lemak yang tinggi juga menjadi pemicu anemia.
Itu sebabnya, perempuan yang belum menikah juga disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat.
Baca Juga: Menjelang Hari Gizi Nasional 2023, Simak Tips Mencegah Stunting Balita
Diwartakan oleh Nakita sebelumnya, Prof. Dr. dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) selaku Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, mengatakan kalau stunting tidak bisa diobati dan hanya bisa dicegah.
"Stunting itu tidak bisa diobati. Tetapi bisanya dicegah. Karena jika sudah stunting maka kita hanya bisa mengobati otaknya sebanyak 90 %, fisiknya tidak," ujar Prof. Damayanti.
Karena itu sangat penting untuk memberikan asupan nutrisi kepada si Kecil yang mengandung protein.
Protein diteliti merupakan sumber asam amino esensial yang besar sehingga mampu membantu tumbuh kembang si Kecil.
Sebab asam amino esensial itu tidak bisa diproduksi sendiri oleh tubuh jadi harus didapatkan dari makanan si Kecil.
Prof. Damayanti menyatakan bahwa asam amino esensial itu hanya dimiliki oleh protein hewani dan bukan nabati.
"Kalian bisa mendapatkan asam amino esensial itu melalui protein hewani ya bukan nabati. Tahu, tempe, kacang-kacangan, itu tidak lengkap," ujar Prof. Damayanti.
"Yang lengkap itu adalah protein hewani seperti telur, ikan, ayam, susu, jadi itu yang harus dikonsumsi si Kecil," jelasnya.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR