Nah, belakangan banyak korban tewas juga merupakan kerabat dekat pelaku, termasuk istri, mertua, anak, anak tiri, dan lainnya.
Berdasarkan pengakuan sementara kepada penyidik kepolisian, para pelaku membunuh korban yang rata-rata masih keluarga itu karena khawatir aksi keji penipuan dan pembunuhannya pada Siti dan Farida terbongkar.
Tapi yang masih menjadi misteri, mengapa anak dua tahun bernama Bayu dan lima tahun bernama NR juga menjadi korban.
Hal ini diungkapkan oleh Kombes Hengki Heriyadi, Direskrimum Polda Metro Jaya.
"Proses penyelidikan belum selesai. Kami akan telusuri dari korban para penipuan, orangnya ada di mana. Tim dari Polda Metro Jaya masih ada di Cianjur dan dan Tim Psikologi Otopsi Forensik mendampingi kami, untuk melihat motif apa sebenarnya.
Kalau memang penipuan, mengapa harus ada anak dua tahun yang dibunuh, mengapa harus ada anak 5 tahun yang diracun?
Itu skenario sudah tergambar semua dari metode penyelidikan kami, baik dari digital forensik maupun keterangan-keterangan saksi, otopsi psikologi, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Memang, pembunuhan anak 2 dan 5 tahun masih menjadi teka-teki.
Apakah mereka terlalu panik dan takut hingga sampai tega membunuh darah daging mereka sendiri yang masih kecil karena khawatir menyaksikan pembunuhan keji itu?
Atau ada unsur lain, misalnya, karena praktik ilmu hitam dan perdukunan.
Memang, menurut beberapa tetangga, salah satu tersangka yaitu Solihin dikenal rajin 'Ngelmu' alias belajar ilmu perdukunan hingga dianggap punya kemampuan supranatural.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR