Nakita.id - Ferry Irawan, diwakili kuasa hukumnya, mengaku ingin mengupayakan jalan damai soal permasalahannya dengan Venna Melinda.
Seperti yang kita ketahui, sebelumnya Ferry Irawan ditetapkan menjadi tersangka kasus penganiayaan dan KDRT pada istrinya, Venna Melinda.
Dari gambar yang beredar, nampak ibunda dari Athalla Naufal dan Verrell Bramasta tersebut menangis dan wajahnya berlumuran darah.
Saat ini, Ferry Irawan ditahan oleh pihak kepolisian karena hal tersebut.
Aktor tersebut sempat mengirimkan video permintaan maaf pada Venna dan kedua anaknya.
Tersebar di media sosial, Ferry Irawan mendapat banyak sekali hujatan dari warganet. Mengapa?
Tak hanya dianggap bersikap manipulatif, nampak dari video tersebut Ferry Irawan menangis, namun tak mengeluarkan air mata.
Itulah sebabnya mengapa banyak warganet yang menganggapnya hanya berpura-pura saja.
Diwakili oleh kuasa hukumnya, Jeffry Simpatupang, Ferry mengaku ingin berdamai saja. Jika tidak, Ferry akan membuka rahasia pada publik soal Venna.
Dia menyimpan rapat satu kasus yang disebutnya pernah terjadi di Bogor beberapa waktu lalu.
Entah kasus apa, namun Jeffry mengatakan jika kliennya membela mati-matian orang tersebut.
"Setelah saya berdiskusi dengan pak Ferry, ternyata pak Ferry menyimpan sebuah rahasia," ujar Jeffry, melansir dari kanal YouTube Intens Investigasi via Grid.id, Sabtu (21/1/2023).
"Dimana ada kasus di Bogor yang pak Ferry pada waktu itu paling depan membela orang ini. Nah, bagaimana itu kasus di Bogor?" ungkap Jeffry.
Jeffry merasa, dengan tersebarnya video Ferry yang menangis, pihak Vennalah yang berusaha menjatuhkan suaminya tersebut.
Jeffry lantas mengingatkan agar pihak Venna Melinda tak lagi mengumbar aib Ferry Irawan di depan publik.
"Jadi, jangan sampai kedua belah pihak ini saling mengumbar satu sama lain," katanya.
"Ayo dong stop mari kita utamakan perdamaian supaya jangan sampai ada isu-isu yang lain, aib-aib baru yang disebarkan," tutur Jeffry.
Mewakili kliennya, ia mengaku sudah siap membuka rahasia Venna Melinda tersebut jika sudah waktunya tiba.
"Tapi, menurut saya belum waktunya untuk kita buka. Karena kami masih mengupayakan perdamaian," tukasnya.
Sementara itu, Venna yang saat ini berstatus korban mengaku tak akan gentar dengan segala ancaman itu.
Ia tak akan mencabut laporan kasus KDRT yang menimpanya beberapa minggu lalu di sebuah penginapan di Jawa Timur tersebut.
Tak hanya itu saja, Venna juga mengaku amat sangat kecewa dengan Ferry yang tak mau mengaku di hadapan polisi.
"Yang bikin saya kecewa adalah, begitu petugas hotel datang, ditanya 'Kenapa ini pak Ferry?' dan mas Ferry bilang 'Bukan saya pelakunya,'," katanya.
"Dari situ saya kecewa," kata Venna dikutip dari kanal YouTube Tribun Jatim Official.
"Dan, saya inget bener waktu itu polisi datang, ditanya kembali, 'Pak Ferry ada apa ini?' dia masih bilang, 'Bukan saya pelakunya, saya tidak tahu apa-apa,'" ujar Venna Melinda.
Itu juga yang akhirnya membuat Venna membulatkan tekad melaporkan Ferry Irawan dan menggugat cerai.
"Sebagai istri rasanya sudah cukup. Dia bisa berbohong, dia bisa memanipulasi semua orang dengan alibi-alibi dia, dari situ saya ingin cerai," kata Venna.
Dengan rasa kecewanya itu terlebih setelah berusaha memperjuangkan Ferry di depan keluarga yang banyak menentang hubungan mereka, Venna tak pernah berpikir untuk mencabut laporan atau bahkan rujuk dengan Ferry Irawan.
"Kalau ada yang bilang aku mau balik lagi, mencabut (laporan) itu salah," ucap Venna. "Aku orang yang sangat firm (kukuh)," lanjutnya.
Venna mengenal dirinya sendiri, ketika dia mencintai seseorang, maka akan sepenuhnya dia cintai, begitu juga sebaliknya.
Ibu Verrel Bramasta dan Athalla itu juga berkali-kali menegaskan bahwa keputusannya tersebut bukan karena faktor ekonomi.
Sampai saat ini, Venna menjalani terapi psikologis karena trauma yang dialaminya.
Tak hanya itu, ia juga mendirikan sebuah lembaga penanganan kasus KDRT untuk perempuan lainnya yang mengalami kejadian yang sama dengan dirinya.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR