Beberapa anak mengalami kesulitan dengan gerakan oral-motorik.
Ini mengacu pada kemampuan untuk mengoordinasikan bibir, lidah, dan rahang mereka untuk menghasilkan ucapan.
Kadang-kadang suatu kondisi yang disebut apraksia bicara masa kanak-kanak menyebabkan kesulitan oral-motorik ini.
Dilansir dari Speech and Sound Clinic, apraxia adalah gangguan bicara yang mencegah tubuh manusia menghasilkan ucapan.
Mayoritas individu yang menderita gangguan ini memiliki defisit neurologis.
Kondisi ini adalah saat otak merasa tertantang untuk mengoordinasikan rahang, bibir, dan lidah untuk membuat ucapan.
Anak-anak yang mengalami apraksia akan kesulitan mengartikulasikan suku kata, bunyi, dan kata.
Kemungkinan besar anak-anak akan mengalami apraksia jika mengalami kerusakan saraf.
Trauma, penyakit, atau cedera dapat menyebabkan apraksia, serta kelainan genetik dan degeneratif.
Keterlambatan bicara dan bahasa mungkin ada dengan sendirinya. Ini juga dapat hidup berdampingan dengan ketidakmampuan belajar lainnya.
Beberapa di antaranya termasuk gangguan spektrum autisme, ADHD, cacat intelektual, dan cacat perkembangan.
Baca Juga: Ayah Bisa Berperan Sama Mengajarkan Si Kecil Berbicara Lewat 4 Cara Menyenangkan Ini
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR