Nakita.id - Baru-baru ini, ada unggahan viral dimana seorang ibu mengerok bayi.
"Seorang ibu baru-baru ini membagikan sebuah momen anaknya yang terlihat masih sangat kecil kerokan melalui status WhatsApp yang kemudian dibagikan ulang oleh akun Twitter convomf," demikian seperti dikutip Instagram @neng_jepret (30/1/2023).
"'Anak bayi dikerokin anteng banget, kalo yang lain mah udang ngereog #goodboy' tulis si ibu dalam status WhatsApp-nya," lanjut kutipan tersebut.
Dalam foto tersebut, terlihat seorang bayi dengan posisi tengkurap di pangkuan seorang wanita sedang dikerok menggunakan pecahan uang logam hingga bagian punggungnya tampak merah.
Unggahan ini tentu mengundang kontroversi dari banyak netizen.
Lantas, bolehkah kita mengerok bayi? Begini penjelasan dokter, seperti dilansir Kompas.
Menurut Prof. DR. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si., bayi yang punggungnya dikerokin bisa menimbulkan bahaya.
"Kulit bayi masih tipis," ujarnya dengan tegas.
Prof. Soedjatmiko menjelaskan, punggung bayi yang masih lemah akan rentan terluka saat dikerokin.
Ia juga menyebut, kulit bayi yang tipis membuatnya mudah lecet jika terkena benda keras.
Sebagai informasi, kulit yang lecet ini tentu akan mudah terkena kuman, Moms.
Baca Juga: Obat Alami Bayi Masuk Angin Bukan dengan Kerokan, Moms Cukup Lakukan 3 Hal Ini pada Si Kecil
Selain itu, Prof. Soedjatmiko juga menambahkan bayi akan merasa perih saat kulit yang lecet terkena air atau keringat.
Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Tisnasari Hafsah, Sp.A(K).
"Kulitnya masih terlalu halus ya. Juga otot dan organ-organ lain masih berkembang," ujar dokter spesialis anak ini.
"Apalagi dikerok, sepertinya hanya akan menyakiti anaknya, ya," tambahnya.
Tak hanya kerokan, dr. Tisnasari juga tidak menganjurkan anak untuk dipijat dengan ditekan berlebihan.
Di sisi lain, dr. Tisnasari tidak menampik kemungkinan anak tidak merasa terganggu saat dikerokin.
Dirinya menyebut, orangtua bisa saja melakukan kerokan kepada anaknya dengan pelan atau tidak ditekan melainkan sekadar usapan.
Namun, ia menegaskan, ini kembali lagi ke keadaan anak bayi tersebut.
"Yang penting anak enggak boleh menderita atau kesakitan. Anak harus nyaman, bahagia, dan confidence (percaya diri)," kata berpesan.
Sejauh ini, dr. Tisnasari belum menemukan bukti bahwa kerokan dapat menjadi salah satu pengobatan untuk mencegah anak masuk angin.
Alih-alih kerokan, dr. Tisnasari justru menyarankan orangtua solusi lain ketika bayi masuk angin.
Pertama, Moms bisa berikan ASI dalam jumlah lebih sering kepada bayi yang masuk angin.
Selain itu, Moms juga boleh mengusap perut dan punggung bayi dengan minyak atau krim yang menghangatkan.
Hindari penggunaan minyak yang terlalu panas kepada bayi.
Sebab, minyak yang terlalu panas justru dapat melukai kulit bayi, Moms.
Sebagai gantinya, Moms bisa gunakan minyak kayu putih untuk mengusap perut dan punggung bayi.
Nah, itu tadi penjelasan dari dokter spesialis anak terkait boleh atau tidaknya mengerok bayi.
Setelah ini, jangan sampai Moms ulangi lagi kesalahan ini, ya.
Moms tentu tidak ingin kan kulit Si Kecil tiba-tiba rusak dan sakit akibat kerokan itu sendiri.
Sekali lagi, untuk mengatasi masuk angin pada bayi, cukup berikan ASI dalam jumlah banyak.
Atau, mengusap perut dan punggungnya dengan minyak kayu putih yang hangat.
Baca Juga: Bahaya Ibu Hamil Kerokan Menurut Ahli yang Justru Bisa Memperburuk Kondisi
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR