Moms disarankan untuk tidak membatasi makanan selama kehamilan untuk mendorong kesehatan janin yang optimal.
Ketika ibu hamil tidak mengonsumsi cukup kalori, tubuh berusaha memecah lemak, meningkatkan ketonuria dan ketonemia yang merupakan keton dalam urine dan darah.
Jika asupan nutrisi tidak mencukupi, mereka kesehatan dan bayi dapat menderita.
Misalnya, apabila tidak cukup mengonsumsi kalsium, hal itu dapat mengganggu perkembangan struktur tulang yang sehat.
Sementara itu, berat badan turun selama kehamilan membuat Moms berisiko melahirkan bayi yang terlalu kecil dan kelahiran prematur.
Bayi yang lahir prematur berisiko lebih tinggi mengalami perkembangan paru-paru yang belum matang saat lahir dan sering membutuhkan perawatan NICU.
Kehilangan berat badan pada trimester kedua atau ketiga bisa menandakan adanya masalah.
Dalam beberapa kasus, penurunan berat badan tidak berbahaya aakibat kehilangan air setelah retensi sementara, misalnya, tetapi penting untuk memberi tahu dokter.
Mereka akan menilai pola makan dan kebiasaan aktivitas dan mengajukan pertanyaan tentang gejala.
Seperti mual, mulas, kembung, dan sembelit, yang semuanya dapat membuat ibu hamil enggan makan.
Beri tahu juga dokter, jika Moms tiba-tiba mengalami penurunan berat badan yang drastis.
Baca Juga: Niat Puasa Rajab Hari Kedua Khusus Wanita, Apakah Boleh Digabung dengan Bayar Utang Puasa Ramadan?
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR