Bahkan, imunisasi diberikan gratis lantaran termasuk imunisasi rutin lengkap.
Adapun, imunisasi rutin lengkap sendiri terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan, karena biasanya vaksin tetanus dikominasikan dengan vaksin untuk penyakit lain, seperti batuk rejan atau pertusis.
Diphtheria, tetanus, pertusis, polio dan Haemophilus influenza type b atau DTaP/IPV/Hib yang diberikan kepada anak di bawah usia 10 tahun.
Imuniasi DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak.
Diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu.
Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin Hepatits B.
Kemudian, diberikan kembali pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Berikutnya, suntik TT diperoleh anak saat usia 12 tahun melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Dalam imunisasi BIAS terdapat dua vaksin yang diberikan yaitu imunisasi diphteria tetanus (DT) untuk kelas I SD.
Serta, imunisasi tetanus diphteria (Td) untuk kelas 2 dan 5 SD. Kedua imunisasi ini memiliki fungsi yang berbeda.
Baca Juga: 3 Perbedaan Imunisasi di Puskesmas dan Rumah Sakit, Simak!
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR