Nakita.id – Dalam rangkaian imunisasi anak, salah satu yang ada di dalamnya adalah vaksin TT atau yang dikenal Tetanus Toxoid.
Upaya ini dilakukan meningkatkan kekebalan terhadap tetanus.
Tujuannya supaya tubuh membentuk imun yang berguna melindungi diri dari penyakit ini.
Penyakit tetanus merupakan infeksi yang disebabkan bakteri Clostridium tetani.
Mereka biasanya ditemukan di tanah atau lumpur yang dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka di kulit.
Tetapi, tidak menutup kemungkinan ditemukan pula pada kotoran hewan dan manusia.
Tetanus termasuk penyakit yang mendapatkan perhatian karena dapat menyebabkan gejala berbahaya apabila tidak diobati.
Tidak hanya dapat terjadi pada orang dewasa saja, tetapi anak-anak juga berisiko hal yang sama.
Cara yang paling efektif untuk melindungi anak dari tetanus adalah dengan mendapatkan suntik TT.
Anak bisa mendapatkan imunisasi ini di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas.
Biaya yang harus dikeluarkan juga relatif terjangkau.
Baca Juga: Deretan Vaksin Anak di Puskesmas yang Wajib Didapatkan Si Kecil
Bahkan, imunisasi diberikan gratis lantaran termasuk imunisasi rutin lengkap.
Adapun, imunisasi rutin lengkap sendiri terdiri dari imunisasi dasar dan lanjutan.
Ada beberapa jenis vaksin yang digunakan, karena biasanya vaksin tetanus dikominasikan dengan vaksin untuk penyakit lain, seperti batuk rejan atau pertusis.
Diphtheria, tetanus, pertusis, polio dan Haemophilus influenza type b atau DTaP/IPV/Hib yang diberikan kepada anak di bawah usia 10 tahun.
Imuniasi DPT adalah vaksin kombinasi untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Ketiga penyakit ini sangat mudah menyerang bayi dan anak.
Diberikan pada bayi umur lebih dari 6 minggu.
Vaksin DPT dapat diberikan secara simultan (bersamaan) dengan vaksin Hepatits B.
Kemudian, diberikan kembali pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
Berikutnya, suntik TT diperoleh anak saat usia 12 tahun melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).
Dalam imunisasi BIAS terdapat dua vaksin yang diberikan yaitu imunisasi diphteria tetanus (DT) untuk kelas I SD.
Serta, imunisasi tetanus diphteria (Td) untuk kelas 2 dan 5 SD. Kedua imunisasi ini memiliki fungsi yang berbeda.
Baca Juga: 3 Perbedaan Imunisasi di Puskesmas dan Rumah Sakit, Simak!
Imunisasi DT adalah imunisasi yang diberikan untuk mencegah beberapa penyakit infeksi seperti difteri, tetanus, dan batuk rejan (pertusis).
Sedangkan, imunisasi TD Td (tetanus diphteria) merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi Dt agar anak semakin kebal dengan ketiga penyakit infeksi tersebut.
Meski secara umum memiliki fungsi yang sama, namun yang berbeda adalah waktu pemberian serta komposisi dosisnya.
Manfaat vaksin tetanus dapat memberikan perlindungan bagi anak terhadap penyakit tetanus.
Imunisasi ini diberikan untuk merangsang produksi antibodi tubuh terhadap racun tetanus.
Serta, melindungi dari gejala-gejala di atas atau rasa sakit yang mungkin dialami akibat penyakit ini.
Penyakit tetanus umumnya membutuhkan waktu (masa inkubasi) sebanyak tujuh hingga delapan hari untuk berkembang hingga 1-2 bulan.
Gejala sakit kepala dan kaku pada otot rahang dapat muncul pertama kali dan kemudian menyebar ke area tangan, lengan, kaki, dan punggung.
Leher yang kaku serta terhambatnya kemampuan bernapas juga bisa muncul setelahnya. Jika tidak diobati, kondisi ini dapat menyebabkan gagal napas.
Penyakit ini juga dapat menyerang bayi yang perawatan tali pusarnya tidak memadai.
Pada saat bayi lahir, pemotongan tali pusar menggunakan alat yang tidak steril berpotensi tinggi menyebabkan infeksi tetanus pada bayi.
Baca Juga: Ini Dia Daftar Imunisasi yang Tersedia di Posyandu
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR