Anak-anak yang mengalami apraksia akan kesulitan mengartikulasikan suku kata, bunyi, dan kata.
Trauma, penyakit, atau cedera dapat menyebabkan apraksia, serta kelainan genetik dan degeneratif.
Ini merupakan kelainan genetik bawaan yang merupakan penyebab paling umum dari cacat intelektual bawaan pada anak laki-laki serta autisme.
Juga dapat mempengaruhi anak perempuan, meski gejalanya cenderung lebih ringan.
FXS terjadi ketika ada mutasi gen FMRI dan merupakan kelainan bawaan.
Jika seorang anak menerima kromosom X pra-mutasi dari salah satu orangtuanya maka dia berisiko lebih besar mengembangkan FXS.
Gejala bicara termasuk pengulangan kata dan frasa, bicara berantakan dan kesulitan dengan pragmatik bicara.
Gagap terjadi ketika ucapan terganggu oleh pengulangan yang tidak disengaja, pemanjangan suara dan keraguan atau jeda sebelum berbicara.
Ini bisa bersifat perkembangan, artinya dimulai saat perolehan bicara awal, atau didapat karena trauma otak.
Tidak ada yang tahu penyebab pasti gagap pada anak. Tapi dianggap memiliki dasar genetik. Anak-anak dengan kerabat yang gagap memiliki kemungkinan 3 kali lebih besar untuk mengalami gagap.
Gagap juga lebih khas pada anak-anak yang memiliki kelainan bawaan seperti cerebral palsy.
Baca Juga: Berperan Sama Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Anak, Ini Ide Kegiatan yang Bisa Dilakukan Ayah
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR