• Maluku Utara
• Maluku
• Papua Barat
• Papua
Hal ini bisa terjadi karena Bibit Siklon Tropis 94S terpantau berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1002 mb.
Sistem ini bergerak ke arah tenggara dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Tinggi.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) di perairan dan Samudra Hindia barat Bengkulu - Banten dan membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) memanjang di Samudra Hindia barat Bengkulu - Lampung.
Bibit Siklon Tropis 97S di Samudera Hindia selatan Nusa Tenggara Barat, dengan kecepatan angin maksimum 30 knot dan tekanan udara minimum 1001 mb.
Sistem ini bergerak ke arah barat daya dengan potensi untuk tumbuh menjadi siklon tropis dalam 24 jam kedepan berada dalam kategori Sedang.
Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin >25 knot (low level jet) dari Laut Jawa hingga Laut Sawu dan di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - NTT dan membentuk daerah konvergensi dari Selat Makassar bagian selatan hingga Laut Sawu dan dari Samudra Hindia selatan Jawa Tengah - NTT.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan gelombang tinggi di sekitar wilayah bibit siklon tropis dan di sepanjang low level jet/konvergensi tersebut.
Baca Juga: Potensi Curah Hujan Lebat dan Angin Kencang dari BMKG: Hampir Semua Provinsi Kecuali Jawa Tengah
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR