Bagi banyak orangtua, ketika anak pertama divonis kanker tentu akan sangat berat untuk menyampaikannya langsung ke anak.
Akan tetapi, Mariska menyampaikan bahwa apapun kondisi anak, baik fisik maupun mental, anak berhak mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya sendiri, termasuk tubuhnya.
“Jadi, bagi orangtua, harus sampaikan dengan jelas (kepada anak) apa yang terjadi,” katanya berpesan.
“Ini untuk membantu dia (anak) nanti mempersiapkan diri menghadapi penyakitnya, menghadapi pengobatannya nanti, dan juga tidak bertanya-tanya mengenai treatment (pengobatan) yang akan dia lakukan nantinya,” jelasnya.
Moms dan Dads harus tahu, ketika anak pertama divonis kanker, pasti akan ada dampak psikologis yang bisa dirasakan atau bahkan dialami anak tersebut.
Selain ke psikologis anak, kanker pada anak juga bisa berdampak pada akademis dan sosialnya.
Terlebih, di dalam keluarganya sendiri, yang juga akan terdampak dengan orangtua maupun saudara kandungnya.
“Dampak psikologis yang biasanya dirasakan oleh anak yang penderita kanker biasanya itu kecemasan, depresi, post traumatic syndrome. Anak merasa trauma terhadap rasa sakit, rumah sakit, apalagi pengobatan-pengobatan yang dia lakukan,” ujar Mariska.
“Dan juga biasanya terdampak di akademisnya, yaitu konsentrasi dan fokus. Jadi, mereka lebih sulit untuk berkonsentrasi karena adanya kecemasan. Dan juga ke sosialnya, dimana mereka merasa kurang percaya diri pastinya, karena memiliki sesuatu yang kurang atau sakit dalam tubuhnya,” lanjutnya menyampaikan.
Jadi, ketika anak sudah ketahuan divonis kanker, begini cara-cara yang sebaiknya Moms dan Dads lakukan.
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR