Jika dari anak memang tidak ingin ada orang lain yang menghampirinya atau menjenguknya terlebih dahulu, maka Moms dan Dads perlu memberikan space (ruang) khusus untuknya.
Bahkan, Mariska juga sangat menyarankan orangtua untuk menghargai keputusan anak tersebut.
"Orangtua juga perlu menginformasikan terhadap keluarga dan kerabat kalau anak tidak mau dikunjungi terlebih dahulu," pesan psikolog yang saat ini berpraktik di Bicarakan.id ini.
Peran orangtua pasien kanker anak juga harus Moms dan Dads perhatikan.
Pasca terapi atau pengobatan, sebaiknya orangtua perlu memberikan waktu untuk sendiri terlebih dahulu bagi anak.
"Jangan ada yang menjenguknya dulu, karena kita tidak bisa mencegah apa yang akan dikatakan keluarga yang kira-kira akan mengganggu psikologisnya," pesan psikolog klinis anak ini.
"Jadi, lebih baik kita mencegah terlebih dahulu. Ketika anak siap untuk menghadapi orang lain, baru kita sampaikan ke kerabat dan keluarga untuk waktu berkunjung," lanjutnya berpesan.
Bagi anak penyandang kanker, menjalani terapi tentu menjadi suatu hal yang sangat ditakutkan.
"Jangankan anak kecil, orang dewasa pasti takut menghadapi pengobatan, operasi, kemoterapi, dan bahkan terapi yang ada kata 'kanker'-nya begitu," ungkap Mariska.
Maka dari itu, Mariska juga berpesan bahwa orangtua perlu mengerti terlebih dahulu apa yang dirasakan anak.
Gift The Superpower of Play Bersama Karakter Terbaru dari Lego Brand, Cataclaws
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR