Nakita.id – Ketika kondisi ibu hamil sedang tidak fit, dapat mudah terserang penyakit seperti radang tenggorokan.
Kondisi ini bentuk sakit tenggorokan parah yang disebabkan oleh bakteri streptokokus tipe A.
Jenis bakteri ini termasuk kategori yang menular dan mudah menyebar.
Radang tenggorokan biasanya memiliki gejala seperti rasa sakit di tenggorokan, sakit kepala, pembengkakan di sekitar leher, demam, mudah lelah, keringat berlebih, dan masih banyak lagi.
Kondisi ini tentu sangat menganggu ibu hamil dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Lantas apa ya Moms obat radang yang bisa diminum dengan aman?
Dalam mengobati radang tenggorokan terdapat beberapa obat yang biasa digunakan.
Namun ada baiknya Moms mengonsumsinya sesuai dengan anjuran dokter. Pasalnya selama kehamilan, obat-obatan perlu dipantau dengan hati-hati.
Oleh karena itu, obat-obatan diberi klasifikasi faktor risiko kehamilan.
Klasifikasi obat radang tenggorokan untuk ibu hamil dikategorikan menjadi:
Kategori A : artinya obat tersebut tidak menunjukkan risiko atau tidak ada bukti bahaya bagi ibu atau bayi.
Baca Juga: Bolehkah Ibu Hamil Lagi Saat Menyusui? Ikuti Tips Menurut Ahlinya
Kategori B : yang dimaksudkan pada peringat obat ini adalah obat tersebut harus diminum dengan hati-hati.
Selain itu, berarti tidak ada penelitian terkontrol yang dilakukan pada wanita hamil.
Sementara itu, obat tradang tenggorokan yang digunakan dalam radang tenggorokan antara lain :
Obat Cephalexin termasuk dalam kategori B.
Dilansir dari Healthline, studi pada hewan menunjukkan bahwa obat ini tidak mempengaruhi kesuburan atau menyakiti bayi yang sedang berkembang.
Obat dapat melewati plasenta ke bayi. Saat ini tidak ada penelitian yang dapat diandalkan pada wanita hamil.
Untuk alasan tersebut, obat ini hanya boleh digunakan selama kehamilan bila tidak ada pilihan lain.
Amoksilin juga obat berikutnya yang tergolong kategori B.
Penelitian pada hewan menunjukkan tidak ada efek buruk pada bayi yang sedang berkembang.
Namun obat ini direkomendasikan hanya jika manfaatnya lebih besar daripada potensi risikonya.
Penisilin juga masuk kategori B. Pada wanita yang tidak alergi penisilin, tidak menunjukkan dampak negatif pada pertumbuhan bayi.
Baca Juga: Fakta Menarik Minyak Ikan untuk Ibu Hamil, Benarkah Baik untuk Moms dan Janin?
Penisilin masuk ke dalam ASI, tetapi tidak ada efek samping negatif yang dilaporkan.
Keamanan pada wanita hamil belum ditetapkan, oleh karena itu harus digunakan hanya bila diperlukan.
Namun perlu dihindari jika Moms alergi terhadap penisilin.
Selain itu terdapat beberapa pengobatan rumahan yang bisa dilakukan untuk meringankan ketidaknyaman radang tenggorokan.
Perawatan tersebut meliputi :
- Berkumurlah dengan air garam hangat untuk meredakan sakit tenggorokan.
- Hindari cairan dingin, yang dapat memperparah sakit tenggorokan.
Sebagai gantinya, cobalah teh herbal bebas kafein, seperti teh chamomile atau teh lemon dengan kayu manis.
- Pastikan untuk tetap terhidrasi.
- Beristirahatlah yang cukup agar tubuh dapat kembali pulih.
Supaya dapat mencegahnya, Moms dapat memastikan kebersihan tangan dan cucilah secaa teratur dengan sbaun, jauhkan berbagi perlatan apapun dengan orang yang mengalami infeksi tenggorokan, dan pilih makanan yang kaya akan vitamin dan mineral.
Baca Juga: Tips Ibu Hamil Mengatasi Mual, Salah Satunya Bisa Diatur dari Posisi Tidur
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR