Menurut Eva, penyebab kanker pada anak ini biasanya tidak diketahui secara pasti penyebabnya.
“Kita menduga atau dari literatur, (kanker anak) disebabkan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik dan faktor lingkungan ini saling memperkuat,” terangnya.
Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI ini menyebut, faktor genetik yang dimaksud adalah seperti mutasi genetik yang spontan terjadi pada usia dini dan mutasi genetik di lingkungan sekitar.
Sedangkan untuk faktor lingkungan, biasanya adalah paparan kimia dan penyakit infeksi, Moms dan Dads.
Eva mendorong para orangtua untuk lebih mewaspadai serta mengenali gejala kanker pada anak sejak dini.
“Biasanya seperti pucat, memar atau pendarahan. Kemudian terlihat benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri, dan tanpa demam atau tanpa tanda-tanda infeksi lain,” sebutnya.
Kemudian pada mata, lanjutnya, biasanya yang terjadi adalah adanya mani putih, juling, penglihatan berkurang, serta memar atau bengkak di sekitar mata.
“Kemudian, sakit kepala yang menetap dan (terasa) berat, serta muntah biasanya di pagi hari dan dapat memburuk dari hari ke hari. Jadi semakin buruk gejalanya,” kata Eva menambahkan.
“Kemudian juga bisa nyeri pada tangan, kaki, dan tulang. Kemudian bengkak tanpa riwayat trauma atau infeksi. Jadi, mendadak bengkak istilahnya,” tambahnya lagi.
Eva menyampaikan, jika orangtua menemukan gejala-gejala tersebut, segeralah ke fasilitas kesehatan terdekat untuk ditindaklanjuti.
Untuk informasi lebih lengkap, Moms dan Dads bisa mengunduh buku elektronik Pedoman Penemuan Dini Kanker pada Anak terbitan terbaru dari Kemenkes RI di tautan ini.
Baca Juga: Hari Kanker Anak Sedunia, Ketahui Lagi Soal Leukemia yang Banyak Diidap Anak Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR