Nakita.id - Menu tahan lama memang cocok disiapkan untuk puasa Ramadan, pasalnya kita akan menahan lapar saat matahari terbit hingga matahari terbenam.
Makan hanya saat buka dan sahur saja. Selama itu Moms harus pintar menyimpan tenaga, salah satunya dengan masak makanan yang tidak mudah basi.
Selain itu juga, saat sahur Moms bisa menyiapkan menu makanan saat akan mepet imsak.
Hal ini tentu memudahkan Moms dalam menjalankan ibadah puasa Ramadan.
Apalagi, puasa di Indonesia berlangsung selama 12 jam. Dan selama puasa, masih banyak ibadah yang bisa menambah pahala berpuasa.
Jadi, kebanyakan orang lebih memilih untuk beribadah daripada menghabiskan seharian di dapur untuk menyiapkan menu buka puasa dan sahur.
Alhasil, Moms yang biasanya menyiapkan makanan-makanan tahan lama sebagai stok buka puasa dan sahur.
Apa saja sih menu tahan lama yang bisa dijadikan stok selama puasa Ramadan?
Bahan:
- 200 gram daging paha ayam giling
- 200 gram udang giling 3 siung bawang putih, haluskan
Baca Juga: Bolehkah Puasa di Hari Jumat untuk Ganti Utang Puasa Ramadan?
- 2 sdm tepung tapioka
- 1 butir putih telur
- 1 sdt kaldu bubuk
- 1/2 sdt garam
- Kulit pangsit siap pakai
Cara membuat:
- Campurkan seluruh adonan hingga tercampur rata. Ambil 1 sendok makan adonan, letakkan di atas kulit pangsit siap pakai. Bungkus. Kukus hingga matang.
Bahan:
- 500 gram kentang, kupas, potong dadu, goreng hingga matang
- 3 cm lengkuas, memarkan
- 1 lembar daun salam
Baca Juga: Kenaikan Harga Barang Pokok Menjelang Puasa Ramadan, Ini Macamnya
- 1 lembar daun jeruk
- 1 sdm kecap manis
Bahan bumbu halus:
- 5 buah cabai merah besar, buang bijinya
- 3 buah cabai rawit
- 9 siung bawang merah
- 6 siung bawang putih
- 4 butir kemiri garam dan gula secukupnya
Cara membuat:
- Panaskan satu sendok makan minyak goreng. Tumis bumbu halus, lengkuas, daun salam, dan daun jeruk hingga harum.
- Masukkan kentang, aduk hingga rata. Masukkan kecap manis, gula dan garam. Koreksi rasa. Masak hingga matang.
Baca Juga: Menjelang Puasa Ramadan, Harga Cabai Mengalami Kenaikan, Telur Turun
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR