Seseorang yang mengalami cemas pascapersalinan tak jarang memiliki ketakutan yang tidak masuk akal atau kekhawatiran yang berlebihan tentang peristiwa yang tidak mungkin terjadi.
Terkadang kecemasan terkait dengan kejadian tertentu di masa lalu, tetapi di lain waktu kekhawatiran itu bersifat umum dan tidak jelas. Misalnya, Moms mungkin merasakan bahaya terus-menerus tetapi tidak dapat mengetahui penyebabnya.
Kecemasan pascapersalinan dapat terjadi bersamaan dengan depresi pascapersalinan. Akan tetapi, kondisinya berbeda meski memiliki banyak gejala yang sama.
Memiliki bayi atau menjadi orangtua dan kekhawatiran berjalan beriringan.
Kecemasan pascapersalinan adalah kekhawatiran berlebihan atau ekstrem yang terasa seperti tidak pernah berhenti.
Jika rasa khawatir mengganggu kemampuan Moms untuk tenang dan terasa berlangsung sepanjang hari, bisa jadi Moms mengalami kecemasan pascapersalinan.
Kecemasan pascapersalinan juga dikaitkan dengan ketakutan irasional atau terus-menerus merasa gelisah.
Adapun beberapa contoh kecemasan pascapersalina, seperti:
- Tetap terjaga sepanjang malam karena takut bayi Anda akan berhenti bernapas saat tidur.
- Takut meninggalkan bayi sendirian selama beberapa menit dengan orang dewasa yang Moms percayai atau pasangan.
- Takut seseorang akan menyakiti Moms atau anak, sehingga pikiran untuk meninggalkan rumah membuat jantung berdebar kencang.
Baca Juga: Berperan Sama Sebagai Ayah ASI, Berikut Hal yang Harus Dilakukan
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR