Nakita.id - Sebuah angka mencengangkan dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2021 yang menyebut volume sampah di Indonesia yang terdiri dari 154 Kabupaten/kota se-Indonesia mencapai 18,2 juta ton/tahun.
Celakanya, sampah yang dapat dikelola dengan baik hanya sebanyak 13,2 juta ton/tahun atau 72,95%.
Untuk itu, sebenarnya ada langkah kecil yang dapat dilakukan untuk mengelola sampah itu.
Caranya dengan mengajarkan anak mencintai dan melestarikan lingkungan, termasuk tidak membuang sampah sembarangan.
Nah, langkah kecil ini bisa menjadi besar karena merekalah generasi penerus bangsa yang sudah dididik untuk mengolah dan memilah sampah sejak dini.
Berikut beberapa yang dapat dilakukan:
Lakukan di mana pun dan kapan pun.
Lebih baik berepot-repot mencari tempat sampah daripada membuang seenaknya.
Sediakan plastik kecil kala bepergian, hingga bila tidak ditemukan tempat sampah, anak bisa menyimpan sampah di plastik itu.
Kita bisa memanfaatkan barang tak terpakai untuk dijadikan mainan.
Baju bekas dijadikan boneka, sandal jepit menjadi mobil-mobilan, dan seterusnya.
Baca Juga: Kegiatan yang Mencerminkan Proses dan Mendukung Prinsip Kimia Hijau
Dengan begitu, anak belajar mendayagunakan sampah daripada membuangnya.
Kita bisa membuat biopori di rumah tempat pembuangan sampah basah.
Jika tidak memungkinkan bisa membuangnya di ember khusus sampah basah.
Atau menguburnya di dalam tanah.
Berawal dari kurangnya pengelolaan sampah, PT Ajinomoto mencoba membuat beberapa program pengelolaan sampah, antara lain dengan
Di internal perusahaan, Ajinomoto berupaya memberikan edukasi pada para Health Provider yang merupakan seluruh karyawan Ajinomoto untuk memilah sampah.
Sedangkan untuk eksternal, melalui Brand Masako®, AJI-NO-MOTO®, dan Sajiku®, juga memiliki inisiatif pengurangan sampah plastik dengan menekan angka penggunaan material plastik pada setiap kemasannya.
Ajinomoto sampai saat ini sudah berhasil mengurangi hingga 30% penggunaan material plastik di kemasannya, Brand Masako® sejumlah 8,4% dalam setiap kemasan 8,5gr dan Sajiku® sejumlah 9,5% di setiap kemasannya.
Tak usah heran, saat ini banyak produk Ajinomoto yang dikemas dengan bahan kertas.
Selain itu, Ajinomoto terus berinovasi sekaligus berkomitmen mendukung pemerintah dalam menanggulangi sampah dengan meluncurkan fasilitas waste station dengan bekerjasama dengan Rekosistem.
Masyarakat dapat memilah dan menyetorkan sampah dengan mudah.
Menuju tahun 2030, Ajinomoto mempunyai dua tujuan besar, yang pertama meningkatkan kualitas dan harapan hidup sehat keluarga Indonesia dan yang kedua mengurangi dampak lingkungan dari kegiatan perusahaan.
Baca Juga: Cara Merawat Tanaman Hias dengan Bahan Dapur, Ada yang Biasanya Dibuang ke Sampah Lo
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR