"Melihat pentingnya kesadaran masyarakat akan beragam jenis kanker yang dapat mengintai siapapun, Yayasan Kanker Indonesia mengapresiasi kolaborasi dengan PT Takeda Indonesia sehingga kita dapat lebih mengetahui tentang kanker limfoma hodgkin, faktor risiko, pencegahan, dan modalitas perawatannya," ungkap Prof. Aru.
Di sisi lain, Andreas Gutknecht mewakili PT Takeda Indonesia berkomitmen untuk membuka akses dan menjalankan tujuan organisasi demi menghadirkan obat-obatan inovatif yang dibutuhkan pasien.
"Salah satunya untuk (kanker) limfoma Hodgkin, dimana terdapat populasi pasien yang memiliki keterbatasan untuk mendapatkan perawatan yang sesuai untuk kondisi mereka," sebut General Manager PT Takeda Indonesia ini.
Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan kanker limfoma Hodgkin diantaranya adalah kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi.
Sebanyak 20% pasien kanker limfoma Hodgkin yang sudah pernah mendapatkan pengobatan lini pertama masih memiliki kemungkinan kambuh.
Para pasien kambuh ini membutuhkan pengobatan lini kedua yang sesuai untuk kondisi mereka.
Akan tetapi, akses terhadap obat-obatan inovatif yang mereka butuhkan masih terbatas, dan tingkat keterjangkauan juga masih rendah.
"Baru-baru ini pengobatan inovatif terapi target akan segera masuk kedalam skema Jaminan Kesehatan Nasional di mana akan lebih banyak pasien yang akan mendapatkan akses terhadap obat-obatan yang dibutuhkah, terutama untuk para pasien yang memiliki kekambuhan," terang dr. Andhika.
Dari sisi akses pengobatan, berdasarkan laporan dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), negara dengan pendapatan nasional yang lebih rendah memiliki ketersediaan obat anti-kanker yang lebih rendah, termasuk terapi target.
Hal ini menimbulkan perbedaan pada angka harapan hidup pasien kanker di berbagai negara.
Berbagai strategi dapat diterapkan oleh pemangku kepentingan untuk meningkatkan akses terhadap obat kanker, salah satunya dengan menyediakan program bantuan pasien.
Meriahkan BKGN 2024, Pepsodent dan BAZNAS Sebarluaskan Edukasi dan Layanan Kesehatan Gigi Gratis Bagi 5.000 Anak Yatim Piatu
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR