Bayi obesitas bisa berisiko alami gangguan tidur berupa pernapasan yang mendadak berhenti.
Bayi disebut sleep apnea ketika berhenti bernapas selama lebih dari 20 detik.
Ini bisa berbahaya bagi bayi.
Pada kondisi sleep apnea yang parah, bisa mengancam jiwa bayi.
Jika kondisi ini tidak segera ditangani, bisa memengaruhi pola tidur anak untuk seterusnya.
Sehingga sebabkan otak terus membangunkan anak untuk bernapas dengan benar.
Penelitian menemukan bahwa bayi dengan obesitas berisiko dua kali lebih besar terkena asma.
Salah satu penyebabnya karena organ paru-paru yang dikelilingi jaringan lemak berlebih.
Gejala asma pada bayi diantaranya tampak sesak, cuping hidung mengembang ketika menarik napas, terdengar napas berbunyi 'ngik', terengah-engah, sulit menyusu, dan sebagainya.
Itulah dia penjelasan mengenai dampak bahaya obesitas pada bayi.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Obesitas Pada Anak, Ini 5 Cara Menurunkan Berat Badan Anak yang Terlalu Gemuk
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR