Nakita.id – Dalam kehidupan berumah tangga, akan ada saatnya akan saling bertengkar.
Hal ini merupakan sesuatu yang mewarnai hubungan dan seringkali tidak dapat dihindarkan.
Tetapi dalam keadaan memanas akhirnya nada bicara semakin meninggi dan akhirnya membentak pasangan.
Bila tidak dapat mengelolanya bisa-bisa memperburuk situasi karena menghilangkan semua kemungkinan komunikasi.
Oleh karena itu, perlu berhati-hati sekaligus tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan pasangan saat sedang marah.
Lantas apa saja ya Moms yang perlu diperhatikan?
Dilansir dari Healthshot, psikolog Dr Malini Saba, berbagi cara berbicara dengan pasangan saat marah padanya.
Ketika berada di situasi ini, penting bahwa Moms dan Dads adalah tim.
Masalah apapun tidak boleh dijadikan sebagai ajang kompetisi.
Bicaralah dengan mereka secara teratur, ramah dan langsung tentang apa yang membuat marah.
Agar hubungan berhasil, komunikasikan dengan pasangan saat marah padanya dan cobalah mencari solusi jangka panjang yang cocok.
Baca Juga: Cara Suami Berperan Sama dengan Istri di Rumah Menurut Islam
Kemarahan seringkali dapat meningkatkan situasi yang buruk.
Jadi ketika marah dengan pasangan, dekati situasi tersebut dengan kepala dingin.
Kemudian dapat menerapkan beberapa tips berikut ini.
Apakah ada kebiasaan pasangan yang menguji kesabaran?
Ataukah kemarahan tersebut dipicu karena sedang mengalam hari yang buruk saja.
Oleh karena itu, pahami apa sebenarnya yang membuat marah lalu komunikasikan dengan jelas tentang hal itu.
Penting untuk memberi tahu pasangan apa yang memicu kemarahan.
Tidak ada gunanya memberikan petunjuk atau membentak pasangan.
Sebaliknya, perlu berbicara secara spesifik mengenai apa yang menyakiti perasaan sejak awal.
Berteriak seringkali dapat memperburuk situasi. Meneriaki pasangan dapat menyebabkan masalah lebih lanjut pada situasi dan mungkin juga menyakiti mereka.
Jadi, bicaralah dengan lembut dan artikulatif, saran Dr Saba.
Baca Juga: Sering Picu Keributan, Apa yang Harus Dilakukan Jika Ingin Cek HP Pasangan? Ini Penjelasan Ahli
Pahami sudut pandang mereka dan dekati masalah dengan pendekatan pemecahan masalah.
Bersikaplah terbuka terhadap saran mereka dan dari mana mereka berasal.
Pahami apa yang mereka katakan atau mengapa mereka melakukan apa yang mereka lakukan.
Pendekatan hukuman atau perilaku agresif pasif tidak ada gunanya bagi siapa pun.
Itu tidak menyelesaikan masalah dan dapat menyebabkan stres, jadi langsung saja.
Pahami bahwa ini bukan diri sendiri versus mereka, tetapi berdua versus masalah yang dihadapi.
Jadi, sebaiknya menggunakan pendekatan terhadap situasi yang sesuai.
Emosi yang tegang terkadang dapat menyebabkan seseorang bereaksi berlebihan atau mengungkapkan kemarahan dengan cara yang negatif.
Luangkan waktu untuk menyortir pikiran sebelum berbicara dengan pasangan jika situasinya membuat kewalahan.
Jika tampaknya masalah kemarahan tidak dapat diselesaikan sendiri, maka bisa mencari bantuan profesional.
Terutama apabila tidak dapat dapat menahan amarah atau ada masalah khusus dengan pasangan.
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR